Jumat, 3 Oktober 2025

Kecelakaan kereta di India: Kawasan bisnis yang berubah menjadi kamar jenazah

Sedikitnya 275 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tiga kereta di Distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, India, pada Jumat (02/06).

Ponsel yang rusak, beberapa pakaian, kotak tembakau, dan dompet - kemungkinan milik korban - berserakan di sekitar jenazah-jenazah itu.

Di sisi lain sekat pemisah, sebuah proyektor menayangkan foto-foto jenazah di layar untuk membantu pihak keluarga mengidentifikasi kerabat mereka.

Banyak yang berdiri diam, mata mereka terpaku pada slide gambar yang berubah-ubah.

Di dekat proyektor, lebih banyak foto jenazah diletakkan di atas meja — milik mereka yang dipindahkan dari pusat bisnis ke rumah sakit terdekat.

Seorang warga Balasore mengatakan kepada BBC bahwa aula itu ber-AC dan cukup besar untuk menampung jumlah korban tewas.

Namun para pejabat mengatakan mereka khawatir tempat itu mungkin tidak dapat menampung jenazah lebih lama.

Temperatur di Balasore tinggi dan sulit untuk mengawetkan tubuh dalam panas yang menyengat dengan fasilitas pembekuan yang terbatas.

Banyak keluarga juga datang dari tempat yang jauh – kadang-kadang dari negara bagian yang berbeda – sehingga butuh waktu lebih lama untuk mengidentifikasi jenazah.

"Karena alasan ini, semakin sulit menjaga jenazah tetap aman dalam waktu lama," kata pejabat distrik, Nirlipta Mohanty, kepada BBC.

Dia menambahkan bahwa mereka sekarang mencoba mengirim jenazah ke kota Bhubaneswar, yang memiliki rumah sakit besar dan fasilitas lainnya.

Mohanty mengatakan mereka mengerahkan segala upaya untuk membantu keluarga. Tapi itu belum cukup bagi orang seperti Sumit Kumar, yang telah mencari kerabatnya, Neeraj, sejak malam sebelumnya.

"Saya berhasil melihat fotonya, tapi saya belum bisa menemukannya," kata Kumar.

Uday Kumar, seorang pekerja sosial yang membantu di pusat bisnis, mengatakan bahwa pemerintah harus menyiapkan pusat informasi di dekat stasiun kereta api dan bus, daripada menempatkannya di tempat yang jauh.

Pekerja lain di lokasi mengatakan mereka kelelahan dan terkejut dengan kedahsyatan kecelakaan.

"Saya merasa tidak enak. Saya telah bekerja sejak jam 8 malam tadi," kata seorang pekerja pemerintah kota, Subrat Mukhi yang bersama rekan-rekannya telah bekerja tanpa henti sejak Sabtu, membantu keluarga memasukkan jenazah ke dalam kendaraan dan ambulans untuk mengantar mereka pulang atau ke rumah sakit.

"Kadang-kadang saya menangis saat melihat mereka. Saya berpikir bagaimana perasaan saya kalau saya kehilangan seseorang," pungkasnya.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved