Jumat, 3 Oktober 2025

Pangeran Ethiopia Alemayehu: Mengapa Istana Buckingham menolak mengembalikan jasad sang pangeran

Penggalian jasad Pangeran Alemayehu akan mengganggu jasad-jasad yang lain, kata Istana Buckhingham.

Penyakitnya telah menjadi subjek artikel di media nasional, dan Ratu Victoria menulis dalam buku harian tentang kesedihan atas kematian pangeran.

"Sangat sedih, dan berduka setelah mendengar kabar dari telegram, bahwa Alemayehu meninggal dunia pagi ini. Ini terlalu menyedihkan! Sendirian, di negara asing, tanpa satu anggota keluarga dan kerabat bersama dirinya," katanya.

"Hidupnya tidak bahagia, penuh dengan pelbagai macam kesulitan, dan sangat sensitif, merasa bahwa orang-orang menatapnya karena warna kulitnya... Semua orang sangat menyesal."

Ratu Victoria kemudian mengurus pemakamannya di Kastil Windsor.

Desakan agar jasadnya dikembalikan ke Ethiopia, bukanlah hal baru.

Pada 2007, Presiden Girma Wolde-Giorgis saat itu mengirimkan permintaan pada Ratu Elizabeth II agar jasadnya dikembalikan, tapi upaya itu tidak membuahkan hasil.

"Kami ingin ia kembali. Kami tak ingin sisa jasadnya ada di negara asing," kata Abebech.

"Dia memiliki perjalanan hidup yang menyedihkan. Ketika saya memikirkannya, saya menangis. Jika mereka setuju untuk mengembalikan sisa jasadnya, saya akan menganggapnya seakan-akan dia pulang dengan keadaan hidup."

Dia berharap permintaan ini mendapat respon positif dari Raja Charles III yang baru saja dinobatkan.

"Restitusi digunakan sebagai cara untuk membawa rekonsiliasi, untuk mengakui apa yang salah di masa lalu," kata Profesor Alula Pankhurst, seorang pakar hubungan Inggris-Etiopia.

Dia percaya bahwa pengembalian jasad pangeran akan menjadi "cara bagi Inggris untuk memikirkan kembali masa lalunya. Ini adalah refleksi dan berdamai dengan masa lalu kerajaan."


Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved