Sabtu, 4 Oktober 2025
Deutsche Welle

Mahkamah Agung Pakistan: Penangkapan Eks PM Imran Khan Tidak Sah

Mahkamah Agung Pakistan menyatakan penangkapan eks Perdana Menteri Imran Khan tidak sah. Namun, Khan bakal tetap diawasi pihak kepolisian.

Pada Jumat (12/09) Khan bakal kembali menghadapi dugaan korupsi yang dituduhkan oleh Biro Akuntabilitas Nasional, yang memerintahkan penangkapan atas Khan setelah menyatakan bahwa Khan mangkir beberapa kali atas panggilan pengadilan.

Selama beberapa hari terakhir, ribuan pendukung Khan mengamuk di berbagai kota di seluruh negeri, membakar gedung-gedung dan menutup sejumlah jalan, yang merupakan bentuk rasa marah buntut pimpinannya ditangkap.

Setidaknya sembilan orang menjadi korban dalam aksi tersebut, kata pihak kepolisian dan rumah sakit.

Pihak berwenang menyebut ratusan petugas kepolisian dilaporkan terluka, dan lebih dari 2 ribu orang ditahan, kebanyakan di provinsi Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa.

Setidaknya delapan pejabat Pimpinan Pusat PTI ikut ditangkap lantaran diduga mendalangi kerusuhan tersebut, kata kepolisian Islamabad.

Pasukan keamanan sendiri telah menembakkan gas air mata dan mariam air guna meredam kerumunan masa dan pada Kamis (11/05) mereka dilengkapi dengan tongkat pemukul serta perisai anti huru-hara.

Mengarah pada Perang Saudara

Khan sendiri digulingkan pada April 2022 dalam sebuah mosi tidak percaya di parlemen setelah dirinya kehilangan dukungan dari pihak militer Pakistan. Saat ini, Khan menuduh mereka berkolusi dengan pemerintah untuk menjauhkan dirinya dari kekuasaan.

Sejak Rabu, pasukan tentara telah dikerahkan di dua provinsi, termasuk Punjab yang merupakan provinsi dengan populasi terpadat dan di Ibu Kota.

Pihak militer memperingatkan bakal ada "reaksi keras" terhadap serangan lebih lanjut pada fasilitas negara dan militer, dan menyatakan bahwa tanggung jawab untuk setiap kekerasan ada di tangan "kelompok yang ingin mendorong Pakistan dalam perang saudara".

Kementerian Dalam Negeri memerintahkan pemutusan layanan internet seluler dan membatasi akses ke sejumlah situs media sosial Twitter, Facebook. dan Youtube, kata Badan Komunikasi Pakistan.

Pihak berwenang juga menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri, dengan membatalkan ujian akhir.

Sementara itu, Pakistan tengah melawan kemerosotan ekonomi yang parah, sebagiannya disebabkan oleh ketidakstabilan politik dalam setahun terakhir, dengan nilai tukar Rupee anjlok ke rekor terendah atas dolar pada Kamis (11/05).

Khan ditangkap beberapa jam usai militer menegurnya karena mengulangi tuduhan yang menyebut seorang perwira senior terlibat dalam sebuah rencana pembunuhan atas dirinya.

Pihak tentara dengan keras menyangkal tuduhan dan kritik Khan terhadap institusi militer Pakistan, yang secara umum dianggap sebagai garis merah.

Para politisi Pakistan sering ditangkap dan dipenjara sejak negara tersebut didirikan pada tahun 1947.

Namun, hanya sedikit yang secara terang-terangan menentang pihak militer yang memiliki dampak paling signifikan terhadap politik dalam negeri dan kebijakan luar negeri, dan telah melakukan setidaknya tiga kali kudeta dan memerintah selama lebih dari tiga dekade.

mh/pkp (AFP)

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved