Kenapa Peringkat Kebebasan Pers di Jepang Sangat Rendah?
Dalam hal kebebasan pers, Jepang sebagai negara industri berada di urutan rendah menurut Reporter Without Borders. Tradisi, kepentingan…
Meskipun aktivitas Kitagawa menjadi rahasia umum di dunia bisnis hiburan Jepang, media arus utama menutup-nutupi masalah tersebut. Perusahaan media mengatakan mereka tidak melihat adanya bukti kesalahan, dan kritikus mengatakan perusahaan ini tidak pernah mencari dengan cermat.
Wartawan dan media takut masuk daftar hitam
"Media di sini membutuhkan bintang pop dan orang-orang 'berbakat' untuk tampil di program musik dan acara obrolan mereka, jadi mereka tidak pernah melaporkan tentang Kitagawa karena takut masuk daftar hitam," kata Ishiyama.
"Dunia bisnis di sini sangat saling terhubung sehingga laporan tentang Kitagawa bisa berarti mereka kehilangan iklan, sponsor, dan akses ke bintang, jadi mereka diam saja."
Seorang jurnalis Amerika yang telah bekerja untuk surat kabar Jepang selama 30 tahun mencatat bahwa budaya penyensoran diri media Jepang sifatnya jauh lebih dalam lagi.
"Ini bukan jenis penyensoran resmi (seperti) yang kita lihat di Cina, Korea Utara, atau negara-negara lain yang berada di urutan paling bawah," kata jurnalis yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena takut kehilangan pekerjaan.
"Dan itu bukan hanya penyensoran diri, yang berarti wartawan tidak mengajukan pertanyaan sulit … Tidak ada suasana yang mendorong pembahasan isu-isu penting karena wartawan tahu bahwa jika mereka mengajukan pertanyaan sulit mereka dapat dihukum," katanya.
Alhasil, media hanya melaporkan dengan tepat apa yang diinginkan oleh pemerintah dan korporasi besar berdasarkan pengarahan resmi. "Dan itu, bagi saya, berarti media di sini sangat merugikan masyarakat."
ae/hp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.