Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Puluhan Drone Ukraina Serang Rusia di Krimea, Susul Peluncuran Rudal Balistik

Puluhan drone Ukraina serang Rusia di Krimea pada Sabtu (6/5/2023), menyusul peluncuran rudal balistik ke Krimea pada hari sebelumnya.

AFP/ARIS MESSINIS
Orang-orang berjalan melewati mayat seorang kerabat di luar gedung yang hancur setelah pemboman di kota Chuguiv, Ukraina timur pada 24 Februari 2022, ketika angkatan bersenjata Rusia mencoba menyerang Ukraina dari beberapa arah, menggunakan sistem roket dan helikopter untuk menyerang posisi Ukraina di selatan, kata dinas penjaga perbatasan. - Pasukan darat Rusia hari ini menyeberang ke Ukraina dari beberapa arah, kata dinas penjaga perbatasan Ukraina, beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan peluncuran serangan besar-besaran. Tank Rusia dan alat berat lainnya melintasi perbatasan di beberapa wilayah utara, serta dari semenanjung Krimea yang dicaplok Kremlin di selatan, kata badan tersebut. (Photo by Aris Messinis / AFP) - Ukraina meluncurkan serangan drone kepada Rusia di Krimea. 

Situasi Memanas, Rusia Pindahkan Kapal Perang dari Krimea

Mayor Jenderal Vadym Skibitsky, wakil kepala Intelijen Pertahanan Ukraina, mengatakan Rusia memindahkan kapal perangnya dari Krimea pada Jumat (5/5/2023).

Ia mengatakan, ini dilakukan setelah Ukraina mengintensifkan serangan ke Krimea selama dua minggu terakhir.

Vadym Skibitsky menyebut Rusia takut dengan kerusakan yang mungkin ditimbulkan dari serangan Ukraina, terhadap elemen armada Rusia yang berada di Krimea.

“Kalau bicara kapal militer, nah, di sini kita lihat mereka (komando tinggi angkatan laut Rusia) takut,” katanya.

Ia juga menilai, Rusia saat ini semakin memperketat penjagaan di pelabuhan Sevastopol di Krimea, karena situasi yang memanas.

Orang-orang melihat asap hitam tebal membubung dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan kunci Kerch -- yang dibangun sebagai satu-satunya jalur darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by Roman DMITRIYEV / AFP)
Orang-orang melihat asap hitam tebal membubung dari kebakaran di jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea ke Rusia, setelah sebuah truk meledak, dekat Kerch, pada 8 Oktober 2022. - Moskow mengumumkan pada 8 Oktober 2022 bahwa sebuah truk meledak memicu kebakaran besar dan merusak jembatan kunci Kerch -- yang dibangun sebagai satu-satunya jalur darat Rusia dengan Krimea yang dicaplok -- dan berjanji akan menemukan pelakunya, tanpa segera menyalahkan Ukraina. (Photo by Roman DMITRIYEV / AFP) (AFP/ROMAN DMITRIYEV)

"Penjajah melengkapi posisi untuk melindungi dari serangan terhadap infrastruktur ini,” katanya.

"Kremlin khawatir senjata berpemandu presisi dapat mengenai elemen armada Rusia yang diikat di dermaga Sevastopol, atau membiarkannya tanpa bahan bakar, sebagian besar bertanggung jawab atas keputusan Moskow," kata Vadym Skibitsky dalam wawancara dengan TV Kyiv.

Ia mengatakan, komando tinggi angkatan laut Rusia menempatkan kembali kapal BSF yang ditugaskan ke Sevastopol ke pelabuhan Novorossisk di pantai Laut Hitam timur.

Menurutnya, Rusia memahami ada potensi ancaman di Krimea.

“Mereka takut pada segalanya - serangan drone, penyabot, misil, tindakan apa pun. Karena mereka (ancaman penyerangan) itu ada, dan akan ada di masa depan,” ujarnya, dikutip dari Kyiv Independent.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved