Kabut asap tutupi Dumai, karhutla tahun ini dikhawatirkan 'lebih buruk dari 2015 dan 2019'
WALHI mengatakan cuaca panas yang terjadi belakangan ini adalah “konsekuensi paling logis” dari situasi iklim yang semakin buruk,…
“Karena ini titiknya [kebakaran] cuma satu, jadi asapnya masih di sekitar situ saja. Walaupun sampai ke kota, tapi enggak terlalu pekat di kotanya,” kata Arfandi kepada BBC News Indonesia, Rabu (26/04).
Dia menduga angin yang mengarah ke laut, bukan ke kota, menjadi salah satu penyebab kondisi kabut asap di Kota Dumai “lebih ringan”.
Meski demikian, Arfiandi tetap menyebut kabut asap kali ini sebagai yang “terparah” di pusat Kota Dumai setelah pandemi Covid-19 melanda.
“Sejak 2020 itu kita benar-benar menikmati udara yang segar tanpa asap. Kemungkinan titik api ada, tapi yang sampai asap menutupi dan menggangu aktivitas itu tidak pernah,” ujar dia.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @sepdum (Seputar Dumai), selain Kelurahan Pelintung, Kelurahan Mundam, Selinsing, dan beberapa kawasan lainnya di Kecamatan Medang Kampai diselimuti asap yang sampai mengurangi jarak pandang.
Mundam, Pelintung, Selinsing dan beberapa kawasan kainnya di Medang Kampai diselimuti asap. Jarak pandang berkurang, bagi pengendara harap lebih berhati-hati. Video dari IG fheby_msglow_dumai #MelawanAsap #AsapDumai pic.twitter.com/aBzuGeu13t
— SEPUTAR DUMAI (@sepdum) April 24, 2023
Bahkan beberapa hari sebelumnya, asap pekat berwarna kuning menyelimuti langit Pelitung, membuat kualitas udara memburuk.
Kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kawasan Pelintung, Medang Kampai atau perbatasan Dumai dan Bengkalis. Kebakaran ini terjadi kemarin sore dengan kobaran api yang besar dan asap yang membubung tinggi. Sudah bisa diprediksi, pagi ini kawasan Pelintung, pic.twitter.com/2bVpgmazxL
— SEPUTAR DUMAI (@sepdum) April 22, 2023
Api membakar hutan dan semak belukar di Pelitung sejak 19 April.
Per 26 April, upaya pemadaman masih terus dilakukan dan kondisi kebakaran dikatakan sudah jauh berkurang.
Di hari kedelapan, sumber air untuk mempercepat proses pemadaman mulai terbatas dan lokasinya jauh, seperti diberitakan Kompas.com.
Kebakaran yang berlangsung lebih dari sepekan ini menghanguskan 60 hektare lahan.
Mengingat musim kemarau baru dimulai di sebagian besar wilayah Indonesia dan akan segera dimulai di wilayah lainnya, Arfandi mengaku “khawatir” bencana kabut asap akan semakin parah di wilayahnya.
“Yang kebakaran ini kan di sebelah timur kota, teman-teman yang di sebelah barat, di kecamatan Sungai Sembilan, ternyata mereka juga tertutup kabut asap. Infonya di sana sudah ada kabut asap dan itu tidak mungkin asap dari kebakaran yang ini [di Medang Kampai],” kata Arfandi.
Bagaimana kesiapan pemerintah menghadapi situasi ini?
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimbau para pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan demi mengantisipasi karhutla di tengah curah hujan yang menipis dan cuaca panas yang berpotensi meningkatkan kewarawanan karhutla.
Plt Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Basar Manullang, dalam keterangan tertulis yang diterbitkan di laman Sipongi+, pada 26 April, mengatakan sampai saat ini provinsi rawan karhutla yang sudah menetapkan status siaga darurat adalah Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.