Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Ramai Dikunjungi di Hannover Messe, IKN Ingin

Di ajang pameran Hannover Messe di Jerman, Ketua Otorita IKN Bambang Susantono mengakui ingin IKN lebih dikenal oleh masyarakat dan…

Dari rencana yang dimiliki oleh Bappenas ya itu ada angka 466 triliun. Walaupun kami sedang melakukan evaluasi saya kira angka itu mungkin agak terlalu kecil untuk membangun kota yang lengkap. 80% nanti dari swasta dalam berbagai bentuk. Apakah itu PPP, public private partnership, atau misalnya private finance initiative. Ini sedang sedang bergulir , tetapi hingga 2024 yang kita lakukan sekarang adalah membuat international market confidence. Tentang segala sesuatu yang terjadi di lapangan.

Itu sebabnya kita menggunakan APBN lebih besar pada tahap pertama ini untuk memberikan satu keyakinan kepada investor. Kami menerima tidak kurang dari 160-an Letter of Interest dari swasta yang memiliki keinginan untuk berpartisipasi dan itu sedang digarap. Kalau swasta masukannya tidak serta-merta langsung ya, mereka harus melakukan studi kelayakan, mereka juga harus melakukan bisnis plan, mereka juga harus menghubungi financier, sedang berproses.

Berapa target investasi dari Hannover Messe?

Di sini kami lebih ingin tampil ya, karena ini yang pertama, IKN yang pertama di Hannover Messe, mengeksplor lebih jauh lagi bagaimana partisipasi para investor dari Jerman, ini dapat kita benar-benar padukan dengan kebutuhan yang terjadi di lapangan.

Bagaimana memastikan bahwa IKN nantinya akan benar-benar menerapkan konsep kota hijau?

Kami bekerja sama dengan berbagai macam organisasi internasional untuk membuat peta jalan dan cetak biru. Sebagai contoh kami dengan UNDP tiga minggu yang lalu menandatangani MoU untuk membuat suatu peta jalan untuk compliance kita dengan SDG, Sustainable Development Goals. Dengan Asian Development Bank kami mengembangkan peta jalan untuk zero carbon neutrality by 2045. Kemudian dengan beberapa organisasi lain cukup banyak kami melakukan modernisasi dengan standar internasional. Kami ingin agar kita semua transparan sehingga masyarakat internasional bisa melihat apakah benar-benar patuh atau tidak.

Pengawasannya bisa dilihat di mana?

Nanti akan diwartakan secara berkala. Contohnya deputi lingkungan hidup kami mengeluarkan surat edaran, tentang bagaimana seandainya pekerja ini nanti sehari-hari tiba-tiba bertemu dengan binatang buas. Apa yang dilakukan? Jadi jangan langsung dibunuh binatangnya atau membuat sesuatu yang justru tidak produktif atau friendly buat mereka. Ini sustainable forest city, jadi city in the forest dan forest in the city.

Wawancara untuk DW Indonesia oleh Arti Ekawati dan telah diedit sesuai konteks

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved