Virus Corona
Pria di India Pulang ke Rumah 2 Tahun setelah Dinyatakan Meninggal akibat Covid-19
Sudah dinyatakan meninggal 2 tahun lalu, pria di India ini tiba-tiba kembali ke rumah. Keluarga bingung jasad siapa yang dulu mereka makamkan.
Insiden itu terjadi di distrik Parganas 24 Utara dan terungkap setelah staf rumah sakit menelepon keluarga pasien lain, yang upacara terakhirnya telah dilakukan.
Departemen kesehatan negara bagian kemudian memulai penyelidikan atas masalah tersebut untuk menyelidiki keadaan yang menyebabkan kekacauan tersebut.
Lonjakan Kasus Covid-19 di India

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Malaysia, Ahli Kesehatan: Sudah Waktunya Pakai Masker Lagi
Saat ini, India tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Dilansir Times of India, 24 orang meninggal dunia pada hari Senin, sehingga total kematian menjadi 531.141.
Gujarat mencatat kematian sebanyak enam orang, diikuti oleh Uttar Pradesh dengan empat.
Delhi dan Rajasthan masing-masing melaporkan tiga kematian dalam 24 jam terakhir, menurut data kementerian kesehatan.
Kematian akibat Covid-19 juga dilaporkan dari Tamil Nadu, Maharashtra, Kerala, Jharkhand, Himachal Pradesh, Chhattisgarh dan Bihar.
India melaporkan 9.111 kasus baru pada hari Senin, sedikit lebih rendah dari 10.093 hari Minggu, terutama karena pengujian yang lebih rendah.
Namun, tingkat positif naik menjadi 8,4 persen, menurut data kementerian kesehatan.
Meski kasus terus melonjak, penyaluran vaksin Covid terbilang rendah.
Hanya 198 dosis vaksin yang diberikan di seluruh negeri pada Minggu, menurut data pemerintah.
Sebelumnya, antara 10 April hingga 16 April, hanya sekitar 3.000 dosis vaksin yang dapat diberikan.
"Tidak banyak peminat vaksin. Selain itu, rumah sakit kehabisan stok karena banyak dosis yang mereka beli dari produsen telah kedaluwarsa dan mereka tidak membuat pesanan baru," kata seorang pejabat, menambahkan bahwa upaya baru sedang dilakukan baik oleh perusahaan pembuat vaksin maupun rumah sakit untuk meningkatkan persediaan agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh vaksin tersebut.
Dokter mengatakan para lansia dan mereka yang memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker harus mengambil dosis pencegahan karena mereka tetap berisiko tinggi untuk mengembangkan gejala parah saat terkena infeksi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.