Pentagon Terus Selidiki Kasus Kebocoran Dokumen Intelijen Militer AS, Sekutu Mulai Tersinggung
Amerika Serikat masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus kebocoran dokumen intelijen militer. AS menyebut, kejadian ini sangat berisiko.
TRIBUNNEWS.COM - Pentagon terus bekerja untuk menyelidiki kasus kebocoran dokumen intelijen militer Amerika Serikat.
Menurut juru bicara Pentagon, Chris Meagher, kejadian ini sangat menimbulkan "risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional".
Chris Meagher mengatakan Washington masih menyelidiki bagaimana dokumen, yang telah beredar online, dipublikasikan, serta cakupan kebocorannya.
"Ada langkah-langkah untuk melihat lebih dekat bagaimana jenis informasi ini didistribusikan dan kepada siapa," kata Meagher, dikutip dari Al Jazeera.
"Pengungkapan materi rahasia yang sensitif dapat memiliki implikasi yang luar biasa tidak hanya untuk keamanan nasional kita, tetapi juga dapat menyebabkan orang kehilangan nyawa mereka," lanjutnya.
Dokumen-dokumen tersebut terus muncul di platform internet dalam beberapa hari terakhir, dengan beberapa beredar selama berminggu-minggu dan mungkin berbulan-bulan.
Baca juga: Dokumen Rahasia AS Bocor: Rusia Hampir Tembak Jatuh Pesawat Inggris, NATO Nyaris Terseret Perang
Mereka mulai mendapat perhatian di media AS minggu lalu, dan sejak itu, pejabat AS telah mengambil langkah hati-hati dalam menilai keasliannya.
Meagher mengatakan pada hari Senin bahwa staf departemen pertahanan AS masih bekerja untuk membuat keputusan tersebut.
"Foto tampaknya menunjukkan dokumen yang serupa dalam format yang digunakan untuk memberikan pembaruan harian kepada para pemimpin senior kami tentang operasi terkait Ukraina dan Rusia, serta pembaruan intelijen lainnya," ucap Meagher.
Lantas, apa saja isi dokumen yang tersebar di internet tersebut?
CNN telah meninjau 53 dokumen yang bocor, yang semuanya tampaknya dibuat antara pertengahan Februari dan awal Maret.
Baca juga: Macron Desak Eropa Jauhi Perseteruan Antara AS dan China Soal Taiwan
Mereka berisi berbagai informasi yang sangat rahasia – memberikan jendela langka tentang bagaimana AS memata-matai sekutu dan musuh.
Beberapa dokumen, yang menurut pejabat AS asli, mengungkap sejauh mana AS menguping sekutu utama, termasuk Korea Selatan, Israel, dan Ukraina.
Yang lain mengungkapkan sejauh mana AS telah menembus Kementerian Pertahanan Rusia dan organisasi tentara bayaran Rusia Grup Wagner, sebagian besar melalui komunikasi yang dicegat dan sumber manusia, yang sekarang dapat terputus atau berada dalam bahaya.
Yang lain lagi membocorkan kelemahan utama dalam persenjataan Ukraina, pertahanan udara, dan ukuran batalion serta kesiapan pada titik kritis dalam perang, karena pasukan Ukraina bersiap untuk melancarkan serangan balasan terhadap Rusia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.