Sabtu, 4 Oktober 2025

Ramadan 2023

Mengintip Tradisi Ramadan di Negeri Piramida, Gantung Lentera Jadi Simbol Kegembiraan

Selama Ramadan, orang-orang Mesir menghiasi jalan-jalan dengan lentera Fanoos, yang melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan Ramadan.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Egyptian Streets.
Lentera Fanoos Mesir. Selama Ramadan, orang-orang Mesir menghiasi jalan-jalan dengan lentera Fanoos, yang melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan suci Ramadan. 

Menurut beberapa orang, tradisi ini bermula pada hari kelima Ramadan tahun 358 Hijriah, ketika orang Mesir menyambut Khilafah Al-Muʿizz li-Dīn Allah saat ia tiba di Kairo.

Ketika dia datang selepas senja, penduduk setempat diperintahkan pejabat militer untuk memegang lilin yang melindungi mereka dalam bingkai kayu agar tidak meledak, untuk menyambut dan merayakan kedatangan Khalifah. Seiring waktu, struktur kayu ini muncul menjadi lentera berpola, dan sekarang ditampilkan di seluruh negeri, menyebarkan cahaya selama bulan suci.

Dalam cerita lain, keluarga Kairo biasa menemani Khalifah sepanjang perjalanannya melintasi kota melewati gerbang tua Kairo, Bab el-Nasr, Bab el-Fetouh dan Bab el-Dahab dalam perjalanannya ke bukit Mokattam. Sepanjang rute perjalanan, anak-anak dengan gembira memegang Fanoos dan bernyanyi dalam menyambut dan merayakan Ramadhan.

Meskipun dua cerita mengenai asal-usul Fanoos mungkin tidak terlalu aneh, namun cerita lainnya yang terkait dengan Fanoos cukup tidak biasa.

Pada abad ke-10 Masehi, Khalifah Al-Hakim bi-Amr Allah melarang wanita meninggalkan rumah mereka sepanjang tahun. Satu-satunya pengecualian adalah selama Ramadhan ketika wanita diizinkan untuk menghadiri sholat di luar rumah dan mengunjungi kerabat dan tetangga. Tetapi pengecualian itu diterapkan dengan syarat, seorang wanita harus ditemani oleh anak laki-laki yang membawa Fanoos baik untuk menerangi jalan mereka maupun untuk memberitahu pria lain jika seorang wanita sedang lewat.

Selanjutnya, sebuah perintah disahkan oleh Khalifah Al-Hakim bi-Amr Allah bahwa lentera akan dipasang di setiap gang, di depan setiap toko dan rumah. Siapa yang tidak patuh akan didenda. Di bawah perintah yang begitu ketat, industri Fanoos di Kairo berkembang pesat.

Perlahan, Fanoos Mesir mulai berdatangan ke negara-negara tetangga hingga menjadi tradisi Ramadan di banyak negara, terutama di Damaskus, Aleppo, Yerusalem, Gaza, dan lain-lain.

Serial TV Selama Ramadan di Mesir

Banyak aktor dan stasiun televisi mempersiapkan berbagai serial untuk ditayangkan selama Ramadan. Kira-kira kenapa di bulan Ramadan?

Baca juga: Momen Ramadan 2023 Pertama Selebriti, Glenca Chysara hingga Adinda Azani Makan Sahur Bareng Suami

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Ramadan merupakan waktu populer bagi keluarga dan teman untuk berkumpul, terutama pada waktu berbuka puasa. Sehingga menonton serial menjadi salah satu hiburan yang dipilih orang-orang di Mesir saat berkumpul.

Selain itu, jam kerja di Mesir selama Ramadan dipangkas menjadi kurang lebih 6 jam, sehingga mereka memiliki cukup waktu untuk beribadah dan mendapat hiburan.

Destinasi Wisata Selama Ramadan di Kairo

Ketika berkunjung ke ibu kota Mesir, Kairo, dan bingung menentukan kemana ingin menghabiskan waktu selama Ramadan, menjelajahi warisan budaya dan sejarah melalui masjid dan benteng bisa menjadi kegiatan yang patut dicoba.

Beberapa destinasi wisata yang terdapat di Kairo antara lain:

1. Wikala of Al-Ghouri, adalah sebuah karavan di pusat abad pertengahan Kairo yang dibangun pada 1504–1505 Masehi. Saat ini, Wikala of Al-Ghouri menjadi tempat lokakarya dan studio untuk pengrajin, kantor lokal, dan berfungsi sebagai tempat pertunjukan budaya untuk wisatawan. Di sini, pengunjung bisa menikmati pertunjukkan tari Tannoura.

2. El Moez Street dan Khan El Kalili, adalah dua tempat yang cocok untuk merasakan seperti apa suasana Ramadan di Mesir. Di sini pengunjung bisa membeli oleh-oleh, dekorasi Ramadan, lampu, dan lentera di Moez Street dan Khan El Khalili.

3. Untuk wisata Islami Kairo, pengunjung bisa datang ke museum seni Islam, Benteng Salah el-din, masjid Alabaster, dan masjid Ibnu Tulun.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved