Minggu, 5 Oktober 2025

Berkunjung ke Tokyo, Menlu RI Dorong Fleksibilitas Penyelesaian IJEPA 

Retno Marsudi mendorong fleksibilitas penyelesaian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Tangkap layar kanal YouTube MoFA Indonesia
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi mendorong fleksibilitas penyelesaian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

IJEPA menjadi salah satu hal yang dibahas saat Menlu Retno Marsudi berkunjung ke Tokyo, Jepang.

IJEPA dibahas pada pertemuan Strategic Dialogue ke-8 antara Indonesia-Jepang, antara dua Menteri Luar Negeri pada Senin (6/3/2023).

Baca juga: Pertemuan Menlu AS dan Menlu RI di India Bahas ASEAN, Afghanistan Hingga Myanmar

Dialog ini merupakan mekanisme bilateral tertinggi yang dilakukan secara reguler antara Indonesia-Jepang.

Retno mengatakan menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan Protokol IJEPA guna mengatasi hambatan perdagangan dan memperluas akses produk unggulan kedua negara.

"Fleksibilitas saya sampaikan sangat diperlukan dalam perundingan," kata Retno lewat video conference, Senin (6/3/2023).

Indonesia mendorong fleksibilitas Jepang terutama dalam isu [penghapusan tarif produk tuna kaleng Indonesia; pengembangan sektor pekerja terampil di bidang pariwisata dan industri; serta relaksasi ketentuan khusus produk untuk Kopi dan Sorbitol, yaitu produk substitusi gula.

Selain itu, Menlu RI juga mendorong perluasan komoditas ekspor buah tropis Indonesia.

Retno mengatakan Jepang adalah mitra dagang terbesar ke-3 Indonesia.

Tahun lalu, total perdagangan kedua negara melampaui angka sebelum pandemi yaitu senilai USD 42 miliar. 

Namun angka ini masih jauh dibanding total perdagangan dengan negara Asia Timur lainnya.

Menlu RI berujar strategic Dialogue ini terakhir dilakukan 3 tahun yang lalu di Jakarta, yaitu tahun 2020. 

Khusus untuk tahun ini, Strategic Dialogue memiliki arti tersendiri karena bertepatan dengan perayaan 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang, 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang, bersamaan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN, dan juga Keketuaan Jepang di G7.

"Salah satu highlight pertemuan adalah kesepakatan untuk semakin memperkuat Kemitraan Strategis kedua negara agar cakupan kemitraan strategis kedua negara semakin luas dan menyeluruh," ujarnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved