Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pria Rusia Dihukum 6 Tahun Penjara atas Upayanya Kabur demi Gabung ke Militer Ukraina

Pria Rusia dihukum 6 tahun penjara atas upayanya gabung ke Militer Ukraina dengan berenang dari Krimea menuju Odesa. Ia ditangkap oleh FSB Rusia.

AFP/-
Sebuah foto yang diambil pada 8 Oktober 2022 menunjukkan seorang pria mengambil gambar jembatan yang menghubungkan Krimea ke Rusia setelah sebuah truk meledak di jembatan pagi ini di Kerch. (Photo by AFP) - Seorang pria Rusia dijatuhi hukuman 6 tahun penjara karena mencoba bergabung pasukan Ukraina dengan menyeberang Laut Hitam melalui Krimea. 

Pengadilan mengualifikasikan tindakan terdakwa sebagai persiapan untuk pengkhianatan tingkat tinggi dan penyeberangan ilegal perbatasan Federasi Rusia.

Atas dasar totalitas kejahatan, pria tersebut dijatuhi hukuman enam tahun di koloni rezim yang ketat.

Dia juga diberi hukuman tambahan berupa pembatasan kebebasan selama satu tahun, setelah menjalani perampasan kebebasan.

Pasukan cadangan yang direkrut selama mobilisasi parsial menghadiri upacara keberangkatan di Sevastopol, Krimea, pada 27 September 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada 21 September mobilisasi ratusan ribu pria Rusia untuk mendukung tentara Moskow di Ukraina, memicu demonstrasi dan eksodus pria ke luar negeri.
 (Photo by STRINGER / AFP)
Pasukan cadangan yang direkrut selama mobilisasi parsial menghadiri upacara keberangkatan di Sevastopol, Krimea, pada 27 September 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada 21 September mobilisasi ratusan ribu pria Rusia untuk mendukung tentara Moskow di Ukraina, memicu demonstrasi dan eksodus pria ke luar negeri. (Photo by STRINGER / AFP) (AFP/STRINGER)

Baca juga: Ultimatum Negara Barat: UEA Harus Menghentikan Perdagangan dengan Rusia

Kasus Pengkhianatan di Rusia

Sebelumnya, Mahkamah Agung Krimea menjatuhkan hukuman penjara 5,5 tahun kepada penduduk St. Petersburg, dikutip dari RIA Novosti.

Ia juga bermaksud melakukan perjalanan ke Ukraina melalui semenanjung dan mengambil bagian dalam permusuhan di pihak Ukraina melawan Angkatan Bersenjata Rusia.

Dia ditahan di Simferopol oleh petugas FSB.

Awal pekan ini, dinas keamanan FSB Rusia menangkap seorang warga negara Rusia yang diduga berusaha memberikan informasi intelijen ke Ukraina tentang fasilitas militer Rusia, dikutip dari TASS.

Pada bulan Juli 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani amandemen baru terhadap undang-undang Rusia tentang pengkhianatan.

UU itu menambahkan pembelotan ke sisi musuh termasuk dalam daftar pelanggaran pengkhianatan.

Bagi yang melanggar, akan dinyatakan bersalah dan menghadapi hukuman antara 12 dan 20 tahun penjara.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved