Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Menjelang 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Berikut Rangkuman Peristiwa Sejak Februari 2022

Rusia dan Ukraina hingga saat ini belum menunjukkan adanya kesepakatan damai menjelang satu tahun invasi.

AFP/GENYA SAVILOV
Seorang prajurit Ukraina berjaga di jalan di samping sebuah bangunan yang rusak di kota Borodianka, barat laut Kyiv, pada 6 April 2022, selama invasi militer Rusia diluncurkan ke Ukraina. - Mundurnya Rusia minggu lalu telah meninggalkan petunjuk tentang pertempuran yang dilancarkan untuk menguasai Borodianka, hanya 50 kilometer (30 mil) barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. (Photo by Genya SAVILOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina yang jatuh pada 24 Februari mendatang kini telah memasuki hari ke-360.

Presiden Rusia Vladimir Putin ataupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sampai saat ini pun tak kunjung memiliki itikad untuk memenuhi kesepakatan damai.

Justru keduanya semakin gencar menembakan rudal dan peluru di garis depan wilayah perbatasan Ukraina, meski sejumlah negara telah mengecam aksi invasi tersebut.

Tak tanggung-tanggung guna memenangkan pertempuran sesuai ambisi Putin, Rusia bahkan turut merekrut tentara bayaran yang dinamai grup Wagner untuk melibas pasukan Ukraina di medan perang.

Baca juga: Hari ke-360 Konflik Rusia-Ukraina: Putin dan Zelensky Sepakat Lakukan Pertukaran 202 Tahanan Perang

Selain memicu kerugian material pada pemerintah Ukraina hingga tembus mencapai Rp2,1 Kuadriliun, invasi yang dilakukan Rusia juga telah menyebabkan ketidakstabilan ekonomi bagi seluruh dunia.

Berikut rangkuman momen penting selama satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, seperti yang dikutip dari Associated Press.

Februari 2022

Invasi yang dinamai sebagai operasi militer pertama kali dilancarkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 24 Februari 2022 dengan menyerang kawasan Ukraina bagian utara, timur dan selatan.

Operasi ini dilakukan Putin setelah Ukraina secara terang – terangan mengungkap rencana untuk bergabung dengan pakta pertahanan militer NATO, sayangnya tindakan yang dilakukan Ukraina dianggap sebagai ancaman bagi Rusia. Alasan ini yang kemudian mendorong Putin untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi untuk melindungi etnis Rusia.

Maret 2022

Seminggu setelah invasi digelar, pada 2 Maret Rusia mengklaim kendali atas kota selatan Kherson kemudian meluas menuju Zaporizhzhia, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa.

Tak lama dari itu pada 16 Maret, Rusia kembali menyerang pelabuhan strategis Mariupol tempat dimana warga sipil Ukraina berlindung, dalam serangan ini setidaknya ratusan orang dinyatakan tewas.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahkan menyebut serangan Rusia adalah yang paling mematikan yang pernah di hadapi Ukraina.

April 2022

Di awal bulan April Rusia dilaporkan mulai menarik seluruh pasukan Moskow dari Kyiv. Namun usai penarikan tersebut, pemerintah Ukraina menemukan fakta mengejutkan terkait adanya tindakan genosida yang dilakukan Rusia.

Hal ini terungkap setelah ratusan mayat warga sipil ditemukan terkubur di sekitar jalanan kota Bucha, banyak dari mereka menunjukan tanda-tanda penyiksaan.

Serangan tak berhenti sampai disitu, pada 9 April misil Rusia kembali menghantam sebuah stasiun kereta api di timur kota Kramatorsk, 52 warga sipil dilaporkan tewas dan lebih dari 100 orang luka -luka.

Baca juga: Zelensky Desak Sekutu Barat segera Kirim Senjata ke Ukraina demi Gagalkan Ambisi Rusia

Pertempuran sengit berkecamuk tepat di tanggal 13 April, Ukraina membalaskan serangan dengan menembakan rudal hingga membuat kapal penjelajah Moskva, kapal utama Armada Laut Hitam Rusia hancur dan tenggelam.

Mei 2022

Pada 16 Mei, para pembela Ukraina di pabrik baja raksasa Azovstal menyerah kepada pasukan Rusia setelah dikepung selama hampir tiga bulan. Kejatuhan Mariupol menambah daftar panjang wilayah yang berhasil dikuasai Rusia.

Juni 2022

Setelah empat bulan di invasi Rusia, sejumlah negara barat mulai mengirimkan banyak senjata ke Ukraina, termasuk beberapa peluncur roket HIMARS yang dipasok AS.

Juli 2022

Pada 22 Juli, Rusia dan Ukraina untuk pertama kalinya menggelar mediasi dengan dijembatani Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Pemimpin Dunia Bertemu di Jerman, Negosiasi Biji-bijian Dimulai Minggu Depan

Dalam mediasi itu Rusia sepakat untuk membuka akses pelabuhan Laut Hitam Ukraina agar pasokan biji-bijian dapat dikirimkan ke pasar global, dengan begini ancaman krisis pangan dunia dapat dicegah.

Agustus 2022

Pada 9 Agustus, ledakan dahsyat secara mengejutkan menghantam pangkalan udara di Krimea. Seminggu kemudian gardu listrik dan gudang amunisi milik pasukan Rusia dilaporkan hancur akibat serangan yang dilancarkan oleh pasukan Kyiv.

Perwira tinggi militer Ukraina mengungkap serangan yang dilakukan pasukannya merupakan balasan atas aneksasi atau penyerobotan wilayah yang dilakukan Moskow.

September 2022

Pada 6 September, pasukan Ukraina kembali meluncurkan serangan balasan kejutan ke wilayah Kharkiv timur laut, serangan tersebut sukses memaksa mundur tentara Rusia dari Ukraina setelah beberapa bulan kawasan tersebut di tunggangi militer Moskow.

Kekalahan ini lantas memicu indikasi terkait adanya krisis amunisi hingga kemunduran eskalasi pasukan Rusia di medan pertempuran. Mengingat selama dua bulan terakhir performa militer Rusia telah mengalami kemunduran drastis pasca Putin memerintahkan mobilisasi 300.000 pria Rusia ke Ukraina.

Meski mengalami kemunduran, pada 30 September 2022 Putin menggelar "referendum" yang menyatakan empat wilayah Ukraina yakni Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia resmi masuk dalam bagian kekuasaan Rusia.

Oktober 2022

Pada 8 Oktober, sebuah truk bermuatan bahan peledak meledak di jembatan Krimea, Putin menuding serangan tersebut merupakan ulah yang dilakukan oleh Ukraina.

Akibat tindakan tersebut Rusia lantas mengirimkan serangan rudal di pembangkit listrik Ukraina dan infrastruktur utama lainnya. Hingga sebagian besar kawasan Ukraina mengalami pemadaman listrik massal.

November 2022

Pada 9 November, Rusia mengumumkan penarikan mundur ratusan pasukannya dari kota Kherson usai di serangan Ukraina, kemunduran ini semakin mengisyaratkan kekalahan Rusia di medan perang,

Desember 2022

Pada 5 Desember, militer Rusia kembali mendapatkan serangan lewat drone Ukraina. Dalam serangan tersebut setidaknya dua pangkalan udara Rusia hancur akibat ditembak pembom jarak jauh jauh.

Baca juga: Daftar 66 Negara yang Terapkan Wajib Militer: Korea Selatan, Rusia, hingga Ukraina

Usai memenangkan beberapa pertempuran sengit di tanggal 21 Desember, Zelensky terbang ke Amerika untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden guna mengamankan sistem rudal pertahanan udara Patriot dan senjata lainnya.

Januari 2023

Memasuki pergantian tahun di 1 Januari 2023 Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 89 tentara Moskow yang baru dimobilisasi dinyatakan tewas oleh serangan rudal Ukraina di kota Makiivka.

Setelah mengalami kekalahan selama berbulan-bulan, Rusia mengumumkan penaklukan kota tambang garam Soledar pada 12 Januari, Kemudian di tanggal 14 Januari militer Rusia bangkit dengan meluncurkan gelombang serangan lain di fasilitas energi Ukraina, sebuah rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di kota Dnipro dan menewaskan 45 orang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved