Sabtu, 4 Oktober 2025

Sang Suami Mantan Anggota Yakuza, Bisakah Seiko Noda Menjadi PM Wanita Pertama di Jepang?

Bisakah dia menjadi perdana menteri sementara sang suami Fuminobu Kimura adalah mantan anggota Yakuza Jepang?

Editor: Dewi Agustina
Foto JMPA
Seiko Noda dan suaminya Fuminobu Kimura. Bisakah dia menjadi perdana menteri sementara sang suami Fuminobu Kimura adalah mantan anggota Yakuza Jepang? 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seiko Noda, pengurus Partai Demokrat Liberal (LDP) bidang Perundangan kini berambisi untuk bisa menjadi Perdana Menteri Jepang wanita pertama di tengah menurunnya popularitas Perdana Menteri Fumio Kishida saat ini.

Seiko Noda lahir di Kitakyushu, Fukuoka pada 3 September 1960 dengan nama awal Seiko Shima.

Lalu dia ganti nama setelah menjadi politisi menjadi Seiko Noda.

Saat ini Seiko Noda sangat berambisi menjadi PM Jepang wanita yang pertama.

Baca juga: 3 Kandidat Presiden LDP Setuju Jepang Perlu Memiliki Kapal Selam Nuklir, Tapi Seiko Noda Menolak

Bagaimana peluangnya menjadi PM Jepang?

Bisakah dia menjadi perdana menteri sementara sang suami Fuminobu Kimura adalah mantan anggota Yakuza Jepang?

"Dulu di Jepang ada yang kita sebut Menteri Yakuza sebagai julukan seorang menteri yang dekat dengan yakuza. Namun zaman telah berubah, peraturan semakin ketat dan berubah, mengeliminir kebebasan yakuza lebih lanjut," papar seorang politisi, sumber Tribunnews.com, Minggu (7/1/2023).

Sementara itu berdasarkan keputusan Mahkamah Agung pada sekitar 8 Agustus 2022, menetapkan bahwa suami Seiko Noda, Fuminobu Kimura adalah mantan anggota Yakuza Jepang.

Akibatnya pemerintahan Kishida tak dapat mempertahankan Noda sebagai Menteri dan dicopot 10 Agustus 2022 sebagai Menteri Negara untuk Misi Khusus dalam kabinet perombakan kedua Kishida itu.

Saat itu Seiko Noda menjabat sebagai Menteri Negara Revitalisasi Daerah, Menteri Negara Tindakan Penurunan Angka Kelahiran, Menteri Negara Kesetaraan Gender, Menteri yang membidangi Pemberdayaan Perempuan, Menteri yang membidangi Kebijakan Terkait Anak, dan Menteri yang bertanggung jawab atas Tindakan Kesepian dan Pengasingan Jepang.

Pihak Noda sebelum keputusan Mahkamah Agung mengajukan kasasi.

"Setelah banding terakhir, kami mengkonfirmasi fakta terperinci dari kenalan yang memiliki hubungan dengan suaminya ketika dia dikatakan sebagai anggota kelompok kejahatan terorganisir, dan dari orang-orang yang terlibat dalam perusahaan tempat suami saya bekerja," ungkap Noda seperti dikutip dari majalah Bunshun.

Baca juga: PM Jepang Kunjungan Mendadak ke Shinjuku Tokyo Didampingi Menteri Seiko Noda

"Ini memperjelas bahwa pada saat itu, suami saya bekerja dengan rajin sebagai karyawan perusahaan biasa, dan tidak ada ruang untuk aktivitasnya sebagai gangster, termasuk dalam kehidupan pribadinya, dan bahwa dia tidak memiliki hubungan dengan seorang gangster," tambahnya.

Dari pihak penyelidik Jepang mengajukan saksi seorang mantan ketua geng yang hadir di pengadilan sebagai saksi majalah Bunshun pada persidangan pertama dan bersaksi bahwa "suaminya (Fuminobu) adalah mantan anggota geng".

Akhirnya putusan Mahkamah Agung dibacakan meskipun kurang bisa diterima Noda.

"Putusan Mahkamah Agung sangat disesalkan, tetapi Mahkamah Agung adalah pengadilan hukum dan tidak memperhitungkan fakta-fakta di atas," ujarnya.

Analis politik Jepang Atsuo Ito juga mengomentari terkait hal ini.

"Walaupun suaminya mantan anggota gangster, jika berhasil direhabilitasi, dia tidak akan disalahkan, tetapi Noda terus menyangkalnya. Cara dia membantah membuat orang bertanya-tanya apakah dia tidak setuju dengan sistem peradilan Jepang? Padahal dia berada di lembaga legislatif yang membuat undang-undang," kata Atsuo Ito.

Sudah lewat lima bulan setelah keputusan Mahkamah Agung, tidak ada konferensi pers yang diadakan Noda dan sulit untuk mengatakan bahwa Noda telah memenuhi tanggung jawabnya untuk menjelaskan karir Fuminobu kepada para pemilihnya dari Prefektur Gifu divisi 1.

Tampaknya butuh waktu lama bagi Noda untuk mendapatkan kembali kepercayaan publik sebagai calon "perdana menteri wanita pertama" yang ia impikan.

Fuminobu adalah mantan anggota sindikat kriminal yang berbasis di Kyoto, klaim sebuah majalah mingguan.

Baca juga: PM Jepang Pusing 4 Menterinya Mengundurkan Diri Dalam Kurun Waktu Dua Bulan Terakhir

Menurut Shukan Bunshun edisi 28 September 2022, suami Seiko Noda, Fuminobu, pernah menjabat sebagai sekretaris eksekutif Masayama-gumi, sebuah geng yang berafiliasi dengan Aizukotetsu-kai.

Pada bulan Februari 2000, bos Masayama-gumi dijatuhi hukuman penjara dalam kasus pembunuhan.

Dengan sejarah yang berasal dari Zaman Edo (1603-1868), Aizukotetsu-kai adalah salah satu geng tertua di dunia kriminal nasional.

Geng ini berafiliasi dengan Kobe Yamaguchi-gumi, saingan utama Yamaguchi-gumi yang merupakan sindikat kriminal terbesar di Jepang.

Meskipun Fuminobu meninggalkan Masayama-gumi sebelum dibubarkan, dia memiliki catatan kriminal dalam dua kasus, menurut majalah tersebut.

Penjabat Sekretaris Jenderal LDP yang mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden partai liberal demokrat (LDP) Jepang, Seiko Noda
Penjabat Sekretaris Jenderal LDP yang mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden partai liberal demokrat (LDP) Jepang, Seiko Noda (Richard Susilo)

Pada tahun 1999, Fuminobu dikutip karena pemalsuan dokumen dengan menunjukkan SIM saudaranya setelah pelanggaran lalu lintas enam tahun kemudian, dia dituduh mendistribusikan email spam ke ponsel saat menjabat sebagai pengelola situs dewasa.

Noda sendiri menikah dengan Fuminobu pada tahun 2011.

Dia menceraikan suami pertamanya pada tahun 2006.

Penduduk asli Kota Kitakyushu, Prefektur Fukuoka mengambil jabatannya sebagai Menteri Revitalisasi ekonomi Jepang pada tanggal 4 Oktober 2021 di kabinet Kishida.

Mantan PM Jepang Keizo Obuchi pernah menjuluki dan memperkenalkan Noda sebagai PM Jepang wanita pertama di masa depan.

Keterlibatannya dengan Gereja Unifikasi dan suami yang mantan Yakuza tampaknya akan memberatkan Noda mencapai jalannya sebagai PM Jepang wanita pertama di Jepang.

Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved