Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Tolak Gencatan Senjata Vladimir Putin saat Natal Gereja Ortodoks di Moskow, Rusia

Ukraina tolak gencatan senjata 36 jam Vladimir Putin saat Natal Gereja Ortodoks di Moskow, Rusia. Zelensky menyebut ini hanyalah alasan Rusia.

McNamee/Getty Images/AFP
WASHINGTON, DC - 21 DESEMBER: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di rapat gabungan Kongres di Kamar Dewan Capitol AS pada 21 Desember 2022 di Washington, DC. - Zelensky menolak permintaan Vladimir Putin untuk gencatan senjata 36 jam selama Natal Gereja Ortodoks di Moskow, Rusia. 

"Sehingga orang-orang Ortodoks dapat menghadiri kebaktian pada Malam Natal dan pada hari Kelahiran Kristus," kata Patriark Kirill, Kamis (5/1/2023).

Gereja Ortodoks Rusia adalah yang terbesar dalam persekutuan Ortodoks Timur.

Gereja ini memiliki sekitar 100 juta pengikut di Rusia dan lebih banyak lagi di luar.

Namun, Ukraina menolak permintaan yang dibuat oleh Patriark Kirill, yang sebelumnya membenarkan perang sebagai bagian dari "perjuangan metafisik" Rusia untuk mencegah perambahan ideologis liberal dari Barat.

Podolyak menjawab dengan mengatakan Gereja Ortodoks Rusia adalah penyebar propaganda perang yang telah menghasut pembunuhan massal orang Ukraina dan militerisasi Rusia.

“Pernyataan Gereja Ortodoks Rusia tentang 'Gencatan Senjata Natal' adalah jebakan sinis dan unsur
propaganda,” katanya.

Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kiri) mengunjungi kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat-mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan pada hari yang sama dengan alasan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret sementara bukti pembunuhan disajikan empat hari kemudian. (Photo by UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP)
Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kiri) mengunjungi kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat-mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan pada hari yang sama dengan alasan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret sementara bukti pembunuhan disajikan empat hari kemudian. (Photo by UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP) (AFP/STR)

Baca juga: Erdogan Yakinkan Vladimir Putin Tempuh Gencatan Senjata untuk Akhiri Perang dengan Ukraina

Sejak November, dinas keamanan Ukraina telah menindak gereja-gereja yang terkait dengan Moskow.

Mereka juga menggerebek properti yang dituduh terlibat dalam aktivitas anti-Ukraina dan mendukung invasi Rusia.

Pada bulan Desember 2022, Ukraina memberlakukan tindakan hukuman terhadap tujuh ulama senior yang diduga di antara para pemimpin Ortodoks yang diketahui bersimpati kepada Moskow.

Sebelumnya pada Kamis (5//1/2023), Kremlin mengatakan Vladimir Putin telah memberi tahu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bahwa Moskow siap untuk pembicaraan damai

Namun, Rusia mensyaratkan Ukraina memperhitungkan realitas teritorial baru, merujuk pada Kyiv yang
mengakui aneksasi Moskow atas empat wilayah Ukraina, seperti diberitakan Straits Times.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved