Cuaca Ekstrem
Sederet Bencana Alam dan Cuaca Ekstrem di Tahun 2022, dari Gelombang Panas di Eropa Hingga Badai Ian
Panas terik musim panas tahun ini di China yang dilanda kekeringan telah memecahkan rekor, sehingga mengancam nyawa dan produksi pangan.
Serangkaian banjir musim panas dimulai di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat, pada Juni, ketika curah hujan yang ekstrem dan salju yang mencair dengan cepat menyapu jalan dan jembatan di taman nasional itu, menyebabkan kerusakan yang signifikan pada kota Gardiner, Montana, yang berada di pintu masuk taman nasional. Pihak berwenang harus menyelamatkan lebih dari 100 orang dari banjir tersebut.
Banjir mematikan juga melanda Eastern Kentucky dan sekitar St. Louis, Amerika Serikat pada Juli, setelah curah hujan tinggi yang memecahkan rekor mengguyur daerah itu.
Setelah mengalami kekeringan selama bertahun-tahun, Lembah Kematian California mengalami "hari paling hujan" dalam catatan sejarah.
5. Gelombang Panas Mematikan di Eropa
Eropa mengalami "rekor musim panas terpanas" pada tahun ini. Sementara gelombang panas dimulai lebih awal di Prancis, Portugal dan Spanyol, dengan negara-negara tersebut mencapai rekor panas pada Mei, dan gelombang panas yang paling signifikan terjadi pada pertengahan Juli, menyebar ke seluruh Inggris dan Eropa tengah.
Inggris mencapai 40 derajat celsius untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kepala ilmuwan Kantor Met Inggris, Stephen Belcher, mengatakan hal ini "hampir tidak mungkin" dalam "iklim yang tidak terganggu".
Di seluruh Eropa barat, gelombang panas meningkatkan risiko kebakaran hutan, dengan seorang pejabat pemadam kebakaran di London mencatat bahwa suhu 40 derajat celsius menyebabkan "hari yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Brigade Pemadam Kebakaran London."
Baca juga: Gelombang Panas Melanda Negeri Tirai Bambu, Ekonom China : Akan Pengaruhi Rantai Pasokan Global
6. Krisis Air Colorado
Negara bagian barat Amerika Serikat sangat bergantung pada Sungai Colorado untuk air dan listrik. Dipicu oleh pemanfaatan berlebihan selama beberapa dekade dan kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim, sungai yang melayani 40 juta orang di tujuh negara bagian barat AS dan Meksiko itu mengering dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.
Ketinggian air di dua waduk utamanya, Danau Mead dan Danau Powell, telah turun dengan cepat, mengancam pasokan air minum dan operasi pembangkit listrik.
Pada akhir Juli, ketinggian air di Danau Mead mencapai titik terendah dan hanya pulih beberapa kaki dari rekor terendahnya. Levelnya yang turun dengan cepat bahkan memunculkan sebuah kapal yang tenggelam dari Perang Dunia II.
Pemerintah federal Amerika Serikat menerapkan pemotongan air pertama tahun ini untuk negara bagian yang mengambil air dari Sungai Colorado, dan diperkirakan pemotongan itu akan lebih dalam mulai Januari 2023.
7. Banjir di Pakistan
Banjir yang disebabkan oleh rekor hujan monsun, atau di Indonesia dikenal sebagai hujan muson, dan gletser yang mencair di wilayah pegunungan utara Pakistan merenggut nyawa lebih dari 1.400 orang pada musim panas ini, dengan jutaan lainnya terkena dampak kekurangan air bersih dan makanan.
Berdasarkan pemantauan satelit, lebih dari sepertiga wilayah Pakistan berada di bawah air dan pihak berwenang memperingatkan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan agar air banjir surut di daerah yang paling parah terkena dampak di negara itu.
Baca juga: Korban Meninggal Terdampak Banjir Pakistan Lampaui Angka 1.300