Tanggapan Amerika Serikat soal Pemimpin ISIS Tewas: Kami Menyambut Berita Baik Ini
Tanggapan Amerika Serikat soal pemimpin ISIS yang tewas: Kami menyambut berita baik ini. ISIS telah menunjuk pemimpin pengganti.
Setelah memimpin ISIS selama 9 bulan, ia terbunuh.
Kini, ISIS telah memilih Abu al-Hussein al-Husseini al-Quraishi sebagai pemimpin barunya.
Namun, mereka tidak merinci tentang sosok pengganti Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi.
Hassan Hassan, penulis buku tentang ISIS, mengatakan kelompok itu berkurang.
"Ini tidak berarti kelompok itu sudah tamat, tapi untuk sekarang ini adalah bayangan dari diri mereka sebelumnya, mereka dilubangi dalam hal kepemimpinan dan kemampuan mereka untuk melakukan serangan," katanya.
"Mereka tidak lagi memiliki pemimpin yang ikonik dan karismatik, dan mereka tidak melakukan serangan besar akhir-akhir ini."
Baca juga: Kelompok Teroris ISIS Klaim Pemimpinnya Tewas dalam Pertempuran

Sejarah singkat ISIS
ISIS muncul dari kekacauan perang saudara di negara tetangga Irak dan mengambil alih sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pada tahun 2014.
ISIS sebelumnya memisahkan diri dari al-Qaeda.
Mantan khalifah ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahan Islam dari sebuah masjid di kota Mosul, Irak utara pada tahun 2014.
Mereka memproklamasikan dirinya khalifah seluruh umat Islam, seperti diberitakan Reuters.
Pada tahun-tahun berikutnya, ISIS mengklaim serangan di seluruh dunia yang menewaskan dan melukai ratusan orang sebelum diserang dari berbagai sisi.
Mereka menggunakan media sosial untuk menunjukkan kepada dunia kebrutalannya.
Pada Maret 2019, pejuang Suriah yang didukung AS merebut sebidang tanah terakhir yang pernah dikuasai para ekstremis di provinsi Deir el-Zour di Suriah timur, yang berbatasan dengan Irak.
Sejak itu, pejuang ISIS telah melakukan serangan sporadis, seperti diberitakan CBC.
Awal November ini, militan ISIS menyerang posisi tentara Irak di provinsi barat laut Kirkuk, menewaskan empat tentara.
ISIS juga telah melakukan kampanye kekerasan yang meningkat sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait ISIS