Sabtu, 4 Oktober 2025

Tanggapan Amerika Serikat soal Pemimpin ISIS Tewas: Kami Menyambut Berita Baik Ini

Tanggapan Amerika Serikat soal pemimpin ISIS yang tewas: Kami menyambut berita baik ini. ISIS telah menunjuk pemimpin pengganti.

AHMAD AL-RUBAYE / AFP
Seorang anggota Hashed Al-Shaabi (Unit Mobilisasi Populer) mencopot tanda di tiang lampu berlogo kelompok ISIS saat pasukan Irak bergerak maju di dalam kota Tal Afar, sebelah barat Mosul pada 26 Agustus 2017. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat menyambut baik berita kematian pemimpin ISIS, Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi.

Pemimpin ISIS Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi tewas dalam operasi yang dilakukan oleh pemberontak Tentara Pembebasan Suriah pada pertengahan Oktober di provinsi Daraa Suriah.

Kematian Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi menjadi pukulan berat bagi ISIS dan jaringannya.

Kabar ini disampaikan oleh juru bicara ISIS melalui pesan audio di saluran Telegram-nya, Rabu (30/11/2022), dikutip dari laman Komando Pusat AS.

Juru bicara ISIS mengatakan pemimpinnya terbunuh saat memerangi musuh Tuhan.

Namun, ISIS tidak menjelaskan siapa yang membunuh komandannya atau di mana lokasi pembunuhan itu.

Baca juga: ISIS Akui Kematian Pemimpinnya Abu al-Hasan al-Hashmi al-Qurayshi, Kini Umumkan Sosok Pengganti

Tanggapan Amerika Serikat

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby menanggapi kematian pemimpin ISIS.

"Kami menyambut baik berita kematian pemimpin ISIS, Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi," kata John Kirby.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre tidak mengomentari keterlibatan AS dalam operasi yang menyebabkan kematian Hashimi itu.

"Kami senang melihat kemunduran para pemimpin ISIS dalam urutan yang begitu cepat," katanya kepada wartawan, Rabu (30/11/2022), dikutip dari France24.

"Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk melawan ancaman global dari ISIS dan siap bekerja sama dengan mitra internasional."

Seorang anggota pasukan Irak berjalan melewati mural berlogo kelompok ISIS di sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan sebagai pusat pelatihan oleh para jihadis, pada 1 Maret 2017, di desa Albu Sayf, pada pinggiran selatan Mosul.
Seorang anggota pasukan Irak berjalan melewati mural berlogo kelompok ISIS di sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan sebagai pusat pelatihan oleh para jihadis, pada 1 Maret 2017, di desa Albu Sayf, pada pinggiran selatan Mosul. (AHMAD AL-RUBAYE / AFP)

Baca juga: AS Khawatir Ancaman Serangan Turki ke Suriah Bisa Bebaskan Ribuan Napi ISIS

Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi

Sebelumnya, Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi diangkat menjadi pemimpin ISIS pada Maret 2022 lalu.

Ia dulunya menggantikan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi yang terbunuh dalam operasi militer di barat laut Suriah, seperti diberitakan oleh CNN Internasional.

Setelah memimpin ISIS selama 9 bulan, ia terbunuh.

Kini, ISIS telah memilih Abu al-Hussein al-Husseini al-Quraishi sebagai pemimpin barunya.

Namun, mereka tidak merinci tentang sosok pengganti Abu al-Hassan al-Hashemi al-Quraishi.

Hassan Hassan, penulis buku tentang ISIS, mengatakan kelompok itu berkurang.

"Ini tidak berarti kelompok itu sudah tamat, tapi untuk sekarang ini adalah bayangan dari diri mereka sebelumnya, mereka dilubangi dalam hal kepemimpinan dan kemampuan mereka untuk melakukan serangan," katanya.

"Mereka tidak lagi memiliki pemimpin yang ikonik dan karismatik, dan mereka tidak melakukan serangan besar akhir-akhir ini."

Baca juga: Kelompok Teroris ISIS Klaim Pemimpinnya Tewas dalam Pertempuran

asukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam waktu sepekan merebut tiga kota penting di Irak.
asukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam waktu sepekan merebut tiga kota penting di Irak. (AFP)

Sejarah singkat ISIS

ISIS muncul dari kekacauan perang saudara di negara tetangga Irak dan mengambil alih sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pada tahun 2014.

ISIS sebelumnya memisahkan diri dari al-Qaeda.

Mantan khalifah ISIS Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahan Islam dari sebuah masjid di kota Mosul, Irak utara pada tahun 2014.

Mereka memproklamasikan dirinya khalifah seluruh umat Islam, seperti diberitakan Reuters.

Pada tahun-tahun berikutnya, ISIS mengklaim serangan di seluruh dunia yang menewaskan dan melukai ratusan orang sebelum diserang dari berbagai sisi.
Mereka menggunakan media sosial untuk menunjukkan kepada dunia kebrutalannya.

Pada Maret 2019, pejuang Suriah yang didukung AS merebut sebidang tanah terakhir yang pernah dikuasai para ekstremis di provinsi Deir el-Zour di Suriah timur, yang berbatasan dengan Irak.

Sejak itu, pejuang ISIS telah melakukan serangan sporadis, seperti diberitakan CBC.

Awal November ini, militan ISIS menyerang posisi tentara Irak di provinsi barat laut Kirkuk, menewaskan empat tentara.

ISIS juga telah melakukan kampanye kekerasan yang meningkat sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait ISIS

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved