Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Tembaki Pusat Energi Ukraina saat Salju Pertama Turun, 10 Juta Warga Tak Dapat Listrik
Penduduk Ukraina kian terancam di tengah rentetan tembakan rudal Rusia ke pusat energi tepat ketika salju pertama turun di Kyiv.
Di timur Ukraina, Rusia meluncurkan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur produksi gas, ungkap kepala perusahaan energi negara Naftogaz, Oleksiy Chernishov.
Serangan Rusia juga melanda pusat Kota Dnipro dan wilayah Odesa selatan Ukraina untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu dan menghantam infrastruktur kritis di wilayah timur laut Kharkiv dekat Izium.
Sebanyak tiga pekerja terluka akibat insiden tersebut.

Kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menyebut serangan di pusat energi sebagai "taktik naif dari pecundang yang pengecut".
"Ukraina telah bertahan dari serangan musuh yang sangat sulit, yang tidak membuahkan hasil yang diharapkan para pengecut Rusia," tulis Yermak pada Kamis (17/11/2022) di Telegram.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan dalam pidato video malamnya bahwa 10 juta warga Ukraina tidak mendapat aliran listrik pada hari Kamis.
Terutama di wilayah Kyiv, Odesa, Sumy dan Vinnytsia.
Gubernur Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko mengatakan kebakaran besar terjadi di Dnipro karena serangan yang menargetkan industri.
Ia melaporkan ada 23 orang yang menjadi korban luka atas serangan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangannya di Dnipropetrovsk menghantam pabrik yang memproduksi mesin roket militer.
Di tempat lain, rudal Rusia yang menghantam bangunan tempat tinggal menewaskan sedikitnya tujuh orang di Vilniansk, wilayah selatan Zaporizhzhia.
Tim penyelamat menyisir puing-puing pada hari Kamis untuk mencari korban lainnya.
Pejabat di wilayah Poltava dan Kharkiv serta wilayah Khmelnytskyi dan Rivne di barat mendesak warga untuk tinggal di tempat perlindungan bom.

Baca juga: Polandia Komentari Peran Ukraina dalam Penyelidikan Ledakan Rudal yang Tewaskan Dua Orang Pekan Ini
Baca juga: Zelensky Sebut Para Koruptor Pro Rusia Telah Kabur, Tak Ada yang Memaafkan Korupsi di Ukraina
Pengawas nuklir PBB telah memperingatkan bahwa serangan bertubi-tubi pada jaringan listrik Ukraina membahayakan pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu.
Reaktor membutuhkan daya untuk pendinginan dan fungsi keselamatan penting lainnya, dan generator daruratnya hanya dapat menyediakan listrik cadangan untuk jangka waktu terbatas.
Secara terpisah, PBB mengumumkan perpanjangan kesepakatan ekspor gandum dan pupuk dari Ukraina pada Kamis (17/11/2022).
Kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki itu diperpanjang selama empat bulan, meskipun Moskow mengaku tuntutannya belum sepenuhnya ditangani.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)