Konflik Rusia Vs Ukraina
Intip Kehebatan Rudal S-300, Peluru Kendali Pasukan Ukraina yang Picu Keributan NATO
Serangan rudal yang menyasar Przewodowdi di perbatasannya dengan Ukraina merupakan peluru kendali yang ditembakkan pasukan pertahanan udara Ukraina.
Rudal satu ini juga dapat menembak jatuh pesawat, drone, rudal jelajah hingga balistik.
Seperti dilansir dari bvp service, rudal S-300P dirancang untuk menghancurkan sarana serangan udara aerodinamis dan juga balistik.
Baca juga: Presiden Andrzej Duda: Kemungkinan Besar Rudal Pertahanan Udara Ukraina Hantam Polandia
Dengan adanya sistem rudal anti pesawat, membuat S-300P dapat menembak hingga enam target secara bersamaan.
Untuk operasi S-300P biasanya menggunakan isian hulu ledak jenis 5V55K, 5V55R, dan 48N6 yang memiliki panjang hingga 7,50 m dengan berdiameter 0,51 m yang dapat melesat mencapai target dengan jarak 4.300 km sampai 10 ribu km per jam.
Baca juga: Pejabat AS Sebut Rudal yang Hantam Polandia Ditembakkan Ukraina
Dengan kelebihan ini S-300 menjadi salah satu senjata terkuat yang ada di Ukraina dalam melawan Rusia.
Cara Kerja Rudal S-300
Pada dasarnya, sistemnya S-300 terdiri dari empat peluncur hulu ledak yang diletakkan di atas truk.
Sebelum rudal ini ditembakan pada musuh, radar pengintai jarak jauh yang terdapat dalam sistem rudal ini akan melacak target musuh hingga jarak 300 kilometer.
Setelah itu, informasi tersebut akan dikirimkan ke kendaraan komando, usai target potensial selesai dikonfirmasi barulah rudal S-300 dilepaskan ke wilayah musuh.
Dalam sekali menembakkan serangan, sistem pertahan udara ini ini dapat mengeluarkan dua rudal sekaligus.
Meski sistem S-300 bekerja secara otomatis, namun S-300 dapat dioperasikan secara manual. Dengan berbagai kelebihannya itu, S-300 dipandang sebagai salah satu pertahanan udara yang paling efektif.