KTT G20 Bali
KTT G20: Pemimpin Dunia Kecam Perang hingga Zelensky Sampaikan 10 Poin Perdamaian
Para pemimpin dunia mengecam perang Rusia di Ukraina saat mereka berkumpul untuk pertemuan negara-negara Kelompok 20 (G20) di Bali.
"Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya,” tambahnya.
“Bertanggung jawab berarti tidak menciptakan situasi yang tidak menguntungkan, bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang," jelasnya.
"Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju," imbuhnya.
Indonesia adalah anggota Gerakan Non-Blok, koalisi longgar yang dibentuk pada tahun 1961 dengan tujuan menghindari konfrontasi Timur-Barat.
Indonesia telah mengambil sikap hati -hati dalam perang Ukraina.
Ini sebagian besar berfokus pada masalah kerawanan pangan dan energi.
Baca juga: Joe Biden Minta Dana ke Kongres, 37,7 Miliar USD untuk Ukraina dan 9,25 Miliar untuk Covid-19
Amerika Serikat
Lebih jauh, Presiden AS Joe Biden dan timpalannya dari China Xi Jinping menegaskan kembali “kesepakatan mereka bahwa perang nuklir tidak boleh dilakukan” di sela-sela KTT G20 pada hari Senin, menurut Gedung Putih.
"Presiden Biden mengangkat perang brutal Rusia melawan Ukraina dan ancaman penggunaan nuklir Rusia yang tidak bertanggung jawab," bunyi pembacaan pertemuan itu.
"Presiden Biden dan Presiden Xi menegaskan kembali kesepakatan mereka bahwa perang nuklir tidak boleh dilakukan dan tidak akan pernah bisa dimenangkan dan menggarisbawahi penentangan mereka terhadap penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir di Ukraina," tambahnya.
Washington adalah sekutu terkuat Ukraina, sementara Beijing terkait erat dengan Rusia.
China
Presiden China tidak secara langsung menyebut perang di Ukraina selama pidatonya di pertemuan G20, saat dia menyerukan peningkatan “solidaritas” global.
“Sangat penting bahwa semua negara merangkul visi komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, dan mengadvokasi perdamaian, pembangunan, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” kata Xi.
Baca juga: Wilayah Polandia yang Berbatasan dengan Ukraina Diserang Rudal, Dua Orang Tewas

“Perpecahan dan konfrontasi tidak menguntungkan siapa pun. Hanya solidaritas dan pembangunan bersama yang merupakan pilihan yang tepat untuk dibuat.”