Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Luncurkan Roket untuk Program Senjata Hipersonik Sementara Rusia Gelar Latihan Nuklir
AS melakukan uji coba peluncuran roket untuk pengembangan senjata hipersonik bersamaan dengan latihan nuklir Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengatakan kepada saluran televisi Rossiya-24 bahwa latihan ini dilakukan untuk mempraktekkan serangan balasan besar-besaran terhadap musuh.
"Sesuai dengan jadwal pelatihan Angkatan Bersenjata Rusia, sebuah latihan diadakan untuk melatih komando dan kontrol Angkatan Bersenjata, termasuk tugas melakukan serangan nuklir besar-besaran oleh kekuatan nuklir strategis sebagai pembalasan atas serangan nuklir musuh," jelas Shoigu dalam sebuah laporan kepada Presiden Vladimir Putin, lapor TASS.
Dilansir Al Jazeera, latihan itu turut dipantau Presiden Putin.

"Di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, sebuah sesi pelatihan diadakan dengan pasukan pencegahan strategis darat, laut dan udara, di mana peluncuran praktis rudal balistik dan jelajah berlangsung," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Selama latihan, rudal balistik antarbenua berbasis darat Yars diluncurkan dari dari kosmodrom Plesetsk.
Latihan itu juga termasuk peluncuran rudal uji dari Semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Rusia.
Pembom strategis Tu-95 juga meluncurkan rudal jelajah ke sasaran latihan.
Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa semua tugas latihan telah terpenuhi dan semua rudal yang ditembakkan mencapai target yang ditentukan.
Latihan itu dilakukan saat NATO mengadakan latihan nuklir tahunannya di Eropa barat laut yang akan berlangsung hingga 30 Oktober.
Latihan NATO, yang dijuluki Steadfast Noon, melibatkan sekitar 60 pesawat, termasuk pembom jarak jauh B-52 AS dan jet tempur yang mampu membawa senjata nuklir, tetapi tidak melibatkan bom langsung.
Latihan Rusia yang melibatkan komponen darat, laut dan udara dari triad nuklir dilakukan setiap tahun untuk melatih kekuatan nuklir dan menunjukkan kesiapan mereka.
Latihan serupa sebelumnya diadakan hanya beberapa hari sebelum Putin mengirim pasukan ke Ukraina.
Rusia Sudah Informasikan AS
Rusia sebelumnya telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) tentang rencananya menggelar latihan kekuatan nuklir tahunan, ungkap pemerintah AS pada Selasa (25/10/2022).
Latihan yang dilakukan untuk menguji kekuatan nuklir Rusia ini, menurut Washington, adalah langkah yang berisiko tinggi.