Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Sebut Tak Perlu Ada Serangan Besar-besaran Baru: Kami Tak Bertujuan Hancurkan Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tidak perlu melakukan serangan besar-besaran baru di Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Twitter
Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk Jenderal Sergey Surovikin untuk memimpin invasi Moskow di Ukraina. Penunjukkan yang berlangsung pada Sabtu (8/10/2022) datang setelah dua komandan militer senior Rusia dicopot dari jabatannya. - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tidak perlu melakukan serangan besar-besaran baru di Ukraina. 

"Saya ingin menjadi jelas: apa yang terjadi hari ini tidak menyenangkan, secara halus, tetapi kami akan mendapatkan hal yang sama nanti, hanya dalam kondisi yang lebih buruk bagi kami, itu saja. Jadi kami bertindak dengan benar dan dalam tepat waktu," ucapnya.

Sejak Senin lalu, Rusia melakukan rentetan serangan rudal di kota-kota di seluruh Ukraina sebagai tanggapan atas ledakan di jembatan penghubung Semenanjung Krimea dan Rusia pada 8 Oktober 2022.

Foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 10 Oktober 2022 menunjukkan seorang penyelamat membantu seorang wanita yang terluka setelah beberapa serangan menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Kepala militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan setidaknya 75 rudal ke Ukraina pada 10 Oktober 2022 dengan serangan fatal yang menargetkan ibukota Kyiv, dan kota-kota di selatan dan barat. (Photo by Handout / State Emergency Service of Ukraine / AFP)
Foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 10 Oktober 2022 menunjukkan seorang penyelamat membantu seorang wanita yang terluka setelah beberapa serangan menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Kepala militer Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan setidaknya 75 rudal ke Ukraina pada 10 Oktober 2022 dengan serangan fatal yang menargetkan ibukota Kyiv, dan kota-kota di selatan dan barat. - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tidak perlu melakukan serangan besar-besaran baru di Ukraina. (Photo by Handout / State Emergency Service of Ukraine / AFP) (AFP/HANDOUT)

Belum jelas penyebab ledakan tersebut, namun Putin menuduh Kyiv sebagai dalang insiden yang menewaskan dua orang itu.

Serangan udara yang terjadi selama dua hari berikutnya menewaskan sedikitnya 19 orang dan meratakan sasaran sipil di seluruh negeri, memicu kemarahan global.

Update Perang Rusia-Ukraina

- Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan pasukan Rusia akan mulai tiba di negara itu dalam beberapa hari ke depan sebagai bagian dari pasukan gabungannya.

- AS dan Jerman akan mengirimkan sistem antipesawat canggih ke Kyiv bulan ini untuk melawan serangan menggunakan rudal Rusia dan drone kamikaze, lapor Guardian

Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov mengatakan Kyiv akan menerima sistem pertahanan udara Iris-II dari Jerman bulan ini.

- Sebuah kapal selam Rusia dilaporkan telah terlihat di lepas pantai Prancis dan dikawal oleh angkatan laut Prancis. Kapal selam itu terlihat berlayar di permukaan lepas pantai Brittany pada akhir September, kata angkatan laut Prancis di akun Twitter-nya.

- Putin telah menyerukan agar koridor kemanusiaan untuk gandum Ukraina ditutup jika digunakan untuk "aksi teror". Selama konferensi pers di Astana, dia juga mengatakan "tidak perlu" berbicara dengan Presiden AS, Joe Biden.

- Seorang anggota dewan regional Kherson dari Ukraina mengecam evakuasi yang dilakukan Rusia terhadap warga Kherson ke kota yang diduduki, dengan mengatakan itu sebenarnya "deportasi".

- SpaceX milik Elon Musk mengatakan tidak dapat lagi menanggung biaya layanan internet satelit di Ukraina, menurut laporan eksklusif CNN.

SpaceX dilaporkan meminta pemerintah AS untuk mulai membayar.

Unit pertama sistem pertahanan udara mutakhir IRIS-T Jerman telah tiba di Ukraina
Unit pertama sistem pertahanan udara mutakhir IRIS-T Jerman telah tiba di Ukraina - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tidak perlu melakukan serangan besar-besaran baru di Ukraina. (Kyiv Post)

Baca juga: SpaceX Elon Musk akan Setop Danai Internet Starlink di Ukraina, Minta Pentagon Tanggung Biayanya

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-234: AS dan Jerman akan Kirim Sistem Canggih Lawan Kamikaze

- AS akan mengirim amunisi dan kendaraan militer ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan keamanan baru senilai $725 juta, kata departemen pertahanan, Jumat (14/10/2022).

- Arab Saudi akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai $400 juta ke Ukraina, lapor kantor berita negara Saudi SPA.

- Kelompok peretas diduga menyerang perusahaan transportasi dan logistik di Ukraina dan Polandia dengan jenis ransomware baru, kata Microsoft pada hari Jumat.

- Oleh Synyehubov, Gubernur Kharkiv, mengatakan dua anak laki-laki berusia 16 tahun termasuk di antara korban yang terluka oleh penembakan Rusia di wilayah itu dalam 24 jam terakhir.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved