Sosok Anna Sorokin, Sosialita Gadungan yang Baru Bebas dari Penjara
Anna Sorokin memulai aksi penipuannya antara tahun 2013 hingga 2017 saat ia tinggal di Amerika Serikat.
Sebagai seorang gadis muda, Sorokin memiliki kegemaran mengikuti majalah fashion seperti Vogue, blog mode, dan layanan media sosial LiveJournal dan Flickr.
Setelah lulus sekolah pada Juni 2011, Sorokin pindah ke London, Inggris, untuk menghadiri sekolah seni Central Saint Martins. Namun Sorokin memutuskan untuk keluar dari sekolah seni tersebut dan kembali ke Jerman.
Baca juga: Emak-emak Layaknya Geng Sosialita Berkomplot Curi Emas Rp 22 Juta dari Toko Perhiasan di Tangerang
Ia sempat magang sebentar di sebuah perusahaan hubungan masyarakat pada tahun 2012 di Berlin. Sorokin kemudian pindah ke Paris dan memulai magang untuk majalah mode asal Prancis Purple. Dari magang inilah, Sorokin memperoleh sekitar 400 euro per bulan.
Aksi penipuan dengan modus "lupa bawa dompet"
Anna Sorokin memulai aksi penipuannya antara tahun 2013 hingga 2017 saat ia tinggal di Amerika Serikat.
Pada pertengahan tahun 2013 Sorokin pergi ke New York City untuk menghadiri New York Fashion Week. Saat tinggal di AS, Sorokin merasa lebih mudah mendapatkan teman dibandingkan di Paris.
Akhirnya Sorokin memilih untuk tinggal dan pindah ke kantor Purple di New York untuk waktu yang singkat.
Saat tinggal di AS, Sorokin berpura-pura menjadi pewaris kaya dari Jerman dengan nama Anna Delvey. Salah satu teman Sorokin, DJ Elle Dee mengungkapkan Sorokin sering mengklaim jika dia lupa membawa dompetnya dan mengatakan kartu kreditnya tidak berfungsi, sehingga mengandalkannya dan kenalan lain untuk membayar pengeluaran Sorokin.
Baca juga: Jessica Pressler, Jurnalis yang Menginvestigasi Kasus Anna Sorokin
Pengeluaran tersebut termasuk pembayaran saat Sorokin minum-minum di bar, biaya menginap di hotel, hingga tiket penerbangan yang berjumlah puluhan dolar.
Tidak hanya kenalan atau teman-temannya yang menjadi korban, Sorokin juga nyaris menipu kalangan perbankan dan industri keuangan.
Sorokin mendaftarkan dokumen keuangannya yang diklaimnya mencapai 60 juta euro di sebuah rekening bank Swiss, untuk mendapat pinjaman sebesar 22 juta dolar AS dari City National Bank.
Dengan dokumen palsu yang sama, yang dibuatnya menggunakan Microsoft Word, Sorokin mendaftarkan dokumen tersebut untuk mendapatkan pinjaman 22 juta hingga 35 juta dollar AS dari perusahaan investasi Fortress.
Fortress setuju untuk mempertimbangkan pengajuan pinjaman tersebut, jika Sorokin membayar 100 ribu dolar AS sebagai jaminan due diligence. Hebatnya dia bisa meyakinkan City National Bank untuk memberi pinjaman dengan jumlah tersebut, dan kemudian ditransfer ke Fortress.
Namun kecurigaan tumbuh saat direktur Fortress menemukan perbedaan dalam dokumennya. Misalnya, Sorokin mengaku sebagai keturunan Jerman namun paspornya menunjukkan dia lahir di Rusia. Ketika Fortress mengecek asetnya dengan mengirim perwakilan ke Swiss, Sorokin menarik sebagian dari dana 100.000 dolar AS dari Fortress, dengan 55.000 dollar AS di antaranya ditransfer ke Citybank untuk membeli pakaian mewah, barang elektronik hingga ekstensi bulu mata senilai 400 dolar AS.
Baca juga: Salvo Rudal Rusia Hantam Kota Zaporizhzhia di Ukraina, Tewaskan Belasan Orang
Sorokin juga diketahui pernah menyimpan uang dari cek sebesar 160.000 dollar AS, dan menarik 70.000 dollar AS. Namun, cek yang disetor Anna ternyata bodong.