Sabtu, 4 Oktober 2025

Ratu Elizabeth II wafat: Peti jenazah tiba di Istana Buckingham, bersiap menuju Westminster Hall untuk disemayamkan

Sekitar 26.000 memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II di Katedral St Giles', Edinburgh, sebelum jenazah diterbangkan ke London

Hanya dalam waktu tiga tahun, Inggris terlibat perang dengan NAZI Jerman. Elizabeth dan adik perempuanya, Putri banyak menghabiskan waktu di Kastel Windsor setelah orang tuanya menolak saran agar keluarga kerajaan mengungsi ke Kanada.

Bertukar surat dengan Philip

Setelah menginjak usia 18 tahun, ia bergabung dengan layanan dinas militer dan belajar tentang mekanis dan mengemudi. "[Dari sini] saya mulai memahami semangat kebersamaan yang muncul di masa-masa sulit," kenangnya.

Saat perang, ia bertukar surat dengan Philip, yang bertugas di angkatan laut Inggris. Asmara merebak dan keduanya menikah di Westminster Abbey, London, pada 20 November 1947. Usai menikah Philip bergelar Duke of Edinburgh.

Elizabeth menggambarkan Philip "sebagai sumber kekuatan". Perkawinan ini bertahan selama 74 tahun sebelum Philip meninggal dunia pada 2021 dalam usia 99 tahun.

Anak pertama mereka, Charles, lahir pada 1948, disusul oleh Putri Anne pada 1950, Pangeran Andrew pada 1960, dan Pangeran Edward pada 1964.

Dari mereka, Ratu Elizabeth mendapatkan delapan cucu dan 12 cicit.

Putri Elizabeth tengah berada di Kenya pada 1952 untuk mewakili raja yang sakit, ketika Philip memberi tahu bahwa sang raja telah berpulang.

Ia langsung pulang ke London sebagai Ratu Inggris yang baru.

Atas kejadian ini, ia mengenang, "Semua terjadi tiba-tiba dan dalam waktu yang sangat cepat ... Anda harus bisa melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan."

Elizabeth dinobatkan sebagai ratu Westminster Abbey pada 2 Juni 1953, pada usia 27 tahun, dalam acara yang disiarkan oleh televisi. Diperkirakan penobatannya ditonton oleh 20 juta orang.

Pada dekade-dekade kemudian, terjadi perubahan besar baik di dalam negeri maupun di emporium Inggris.

Elizabeth mereformasi kerajaan, mendekatnya ke publik melalui berbagai kegiatan. Ia juga aktif hadir di berbagai acara yang digelar anggota Persemakmuran.

Setidaknya ia berkunjung sekali ke setiap negara anggota organisasi ini.

Namun ada juga masa-masa kelam.

Pada 1992, terjadi kebakaran di Kastil Windsor, kediaman pribadi sekaligus istana yang sering dipakai sebagai tempat kerja.

Perkawinan tiga dari empat anaknya berakhir dengan perceraian.

Pada 1997, Ratu dikecam karena sepertinya enggan tampil di depan publik menyusul meninggalnya Putri Diana, istri Pangeran Charles dalam kecelakaan di Paris, Prancis.

Saat itu banyak pertanyaan soal relevansi kerajaan dengan masyarakat modern.

"Tidak ada lembaga… yang bisa bebas dari pengawasan orang-orang yang memberikan loyalitas dan dukungannya," kata Ratu ketika itu.

Pada usia 21 tahun, Elizabeth berjanji akan menghabiskan waktunya untuk menjalan tugas sebagai ratu.

Pada 1977, saat perayaan Silver Jubilee, ia mengatakan, "Janji itu memang saya ucapkan ketika saya masih belia, namun saya tak pernah menyesalinya. Saya juga tidak akan mencabut janji itu."

Komitmen yang sama kembali ia ucapkan 45 tahun kemudian dalam perayaan 70 tahun ia bertahta, Platinum Jubilee, pada Juni 2022.

Berbagai perayaan digelar di seantero negeri Juni lalu. Meski Ratu tidak hadir di semua acara penting, ia berujar, "Hatiku akan selalu bersamamu."

Raja Charles, 73, menjadi kepala negara di 14 negara Persemakmuran.

Ia bersama istri serta adik-adiknya, Putri Anne, Pangeran Andrew dan Edward berada di Balmoral. Demikian juga dua putranya Pangeran William dan Harry.

Keluarga Kerajaan Inggris kini memasuki masa berkabung selama satu minggu.

Pemakaman Ratu, yang akan dilangsungkan secara kenegaraan, digelar dalam dua minggu ke depan.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved