Ratu Elizabeth II wafat: Peti jenazah tiba di Istana Buckingham, bersiap menuju Westminster Hall untuk disemayamkan
Sekitar 26.000 memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II di Katedral St Giles', Edinburgh, sebelum jenazah diterbangkan ke London
Semua anak-anak Ratu bertolak ke Balmoral setelah para dokter menyatakan Ratu di bawah pengawasan medis.
Cucunya yang saat ini menjadi putra mahkota, Pangeran William dan adiknya Pangeran Harry juga berkumpul di Balmoral.
Baca juga:
Perdana Menteri Liz Truss, yang diangkat oleh Ratu pada hari Selasa (06/09) mengatakan kerajaan adalah sumber kekuatan negara Inggris modern, yang "memberi kita stabilitas dan kekuatan yang sangat dibutuhkan".
Berbicara tentang raja yang baru, Truss berujar, "Kami loyal kepadanya, seperti kesetiaan yang ditunjukkan oleh ibundanya selama sekian lama."
Periode Ratu Elizabeth sebagai kepala negara ditandai dengan berbagai tonggak penting dalam sejarah Inggris, mulai dari masa-masa sulit setelah Perang Dunia II, transisi emporium ke Persemakmuran, berakhirnya Perang Dingin, masuknya Inggris ke Uni Eropa, dan juga keluarnya Inggris dari organisasi regional ini.
Selama ia memegang takhta dalam 70 tahun terakhir, Inggris memiliki 15 perdana menteri.
Mulai dari Winston Churchill, yang lahir pada 1874 hingga Liz Truss, yang lahir 101 tahun kemudian pada 1975.
Selama berkuasa, Ratu rutin bertemu dengan perdana menteri setiap pekan.
Di Istana Buckhingham, London, massa yang menunggu berita kondisi Ratu mulai menangis ketika mendengar kabar kematiannya.
Bendera di istana diturunkan setengah tiang pada pukul 18:30 waktu setempat (00:30 WIB Jumat) dan pengumuman resmi dipasang di luar istana.
Dengan kematian Ratu, Pangeran William dan istrinya, Catherine akan bergelar Duke dan Duchess of Cambridge dan juga Cornwall (gelar yang sebelumnya dipegang Charles).
Ratu terlahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary Windsor, di Mayfair, London, pada 21 April 1926.
Tak banyak yang memperkirakan kelak ia akan memegang tahta kerajaan Inggris, namun pada Desember 1936 pamannya, Edward VIII, melepas tahta untuk bisa menikah dengan warga Amerika Serikat, Wallis Simpson.