Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Alasan Moderna Gugat Pfizer dan BioNTech

Moderna menggugat Pfizer dan BioNTech karena melanggar hak paten dalam mengembangkan vaksin Covid-19 dengan meniru teknologi mereka.

Joseph Prezioso / AFP
(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 02 Desember 2020, logo Moderna terllihat di kampus Moderna di Norwood, Massachusetts. - Moderna menggugat Pfizer dan BioNTech karena melanggar hak paten dalam mengembangkan vaksin Covid-19 dengan meniru teknologi mereka. 

TRIBUNNEWS.COM - Moderna menggugat Pfizer dan mitranya BioNTech karena melanggar hak paten dalam mengembangkan vaksin Covid-19.

Perusahaan menuduh saingannya meniru teknologi yang dikembangkan Moderna bertahun-tahun sebelum pandemi.

Dikutip Al Jazeera, tuntutan hukum membuat pertarungan berisiko tinggi antara produsen terkemuka vaksin Covid-19 yang merupakan alat utama dalam perang melawan penyakit.

“Moderna percaya bahwa vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech Comirnaty melanggar paten yang diajukan Moderna antara 2010 dan 2016 yang mencakup teknologi mRNA dasar Moderna,” kata perusahaan biotek yang berbasis di AS itu dalam sebuah pernyataan, Jumat.

“Pfizer dan BioNTech menyalin teknologi ini, tanpa izin Moderna, untuk membuat Comirnaty,” kata Moderna.

Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka belum sepenuhnya meninjau keluhan tersebut, tetapi menyatakan terkejut atas litigasi tersebut.

Baca juga: Melanggar Hak Paten Vaksin mRNA Covid-19, Moderna Gugat Pfizer dan BioNTech

“Vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 didasarkan pada teknologi mRNA milik BioNTech,” kata sebuah pernyataan.

"Kami akan membela diri dengan penuh semangat terhadap tuduhan gugatan."

Saham Pfizer turun

Ketika berita itu tersiar, saham Pfizer turun hampir 1 persen, sementara saham BioNTech yang terdaftar di AS turun sekitar 1,5 persen dan saham Moderna turun 1,7 persen.

Gugatan, yang mencari ganti rugi moneter yang belum ditentukan, diajukan di Pengadilan Distrik AS di negara bagian Massachusetts.

Moderna mengatakan gugatan itu juga akan diajukan di Pengadilan Regional Dusseldorf di Jerman.

Baru berusia satu dekade, Moderna, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, telah menjadi inovator dalam teknologi vaksin messenger RNA (mRNA) yang memungkinkan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam mengembangkan vaksin COVID-19.

Baca juga: BPOM: Vaksin Covid-19 Pfizer dan Sinovac Sedang Dikaji untuk Anak di Bawah Usia 6 Tahun

Teknologi mRNA yang digunakan dalam suntikan Moderna dan Pfizer-BioNTech berbeda dari vaksin tradisional, yang mengandalkan suntikan bentuk virus yang lemah atau mati untuk memungkinkan sistem kekebalan mengenalinya dan membangun antibodi.

Sebaliknya, vaksin mRNA memberikan instruksi ke sel untuk membangun bagian protein lonjakan yang tidak berbahaya yang ditemukan di permukaan virus yang menyebabkan COVID-19.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved