Konflik Rusia Vs Ukraina
Moskow Evakuasi 30.000 Orang Termasuk 5.000 Anak-anak dari Ukraina ke Rusia Tanpa Partisipasi Kyiv
Moskow telah mengevakuasi hampir 30.000 orang, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak, dari daerah di Ukraina ke Rusia tanpa partisipasi pihak Kyiv.
Mykolaiv telah ditembaki selama berhari-hari, dengan rudal menyerang sebuah hotel dan dua universitas, dan melukai setidaknya selusin orang selama seminggu terakhir, kata para pejabat.
Rusia Bersiap untuk Tahap Berikutnya
Rusia sedang mempersiapkan tahap serangan berikutnya di Ukraina, kata seorang pejabat militer Ukraina.
Pernyataan itu muncul setelah Moskow mengatakan pasukannya akan meningkatkan operasi militer di semua wilayah operasional.
Roket dan rudal Rusia telah menggempur kota-kota dalam serangan yang menurut Kyiv telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa hari terakhir.
"Ini bukan hanya serangan rudal dari udara dan laut," kata Vadym Skibitskyi, juru bicara intelijen militer Ukraina, Sabtu.
"Kita bisa melihat penembakan di sepanjang garis kontak, di sepanjang garis depan. Ada penggunaan aktif penerbangan taktis dan helikopter serang."
"Memang ada aktivasi tertentu dari musuh di sepanjang garis depan. Jelas persiapan sekarang sedang berlangsung untuk tahap serangan berikutnya," katanya.
Ukraina akan Terus Rebut Kembali Wilayahnya
Ukraina telah merebut kembali beberapa daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia dan akan terus berjuang untuk merebut kembali wilayahnya, kata Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca juga: Moskow: Hampir 30.000 Warga Ukraina Dievakuasi dari Donbas ke Rusia
"Kami telah berhasil membebaskan sebagian wilayah yang diduduki setelah 24 Februari," katanya dalam pidato video hariannya pada Sabtu malam.
"Secara bertahap, kami akan membebaskan wilayah lain di negara kami yang saat ini diduduki," katanya.
Pasukan Ukraina baru-baru ini meluncurkan serangan balasan di selatan negara itu dan menembaki gudang amunisi Rusia di wilayah Kherson beberapa hari yang lalu.
Rusia Tambahkan 'Teror Media' ke Serangan Ukraina
Zelensky menuduh Rusia menambahkan "teror media" ke rentetan serangannya terhadap Ukraina.