Senin, 29 September 2025

Sri Lanka Bangkrut

Sri Lanka Naikkan Harga Bahan Bakar, Pasokan BBM Kini Hanya Cukup untuk Dua Hari

Adanya kenaikan ini tentunya makin menambah penderitaan pada 22 juta warga Sri Lanka, mengingat saat ini Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi

The Salt Lake Tribune
Ilustrasi - Angkutan umum antre membeli BBM di Sri Lanka. Pasokan BBM di Sri Lanka Kini Hanya Cukup untuk Dua Hari 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, KOLOMBO – Perusahaan energi Sri lanka Ceylon Petroleum Corporation (CPC) mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak, sehari setelah menteri energi negara itu menunda pengiriman pasokan minyak ke sejumlah SPBU di Kolombo, Minggu (26/6/2022).

Dikutip dari Channel News Asia, adanya lonjakan tersebut membuat harga dari komoditas solar mengalami peningkatan biaya sebesar 15 persen menjadi 460 rupee atau sekitar 1,27 dolar AS per liter.

Sementara untuk bensin CPC mematok kenaikan sebesar 22 persen menjadi 550 rupee atau 1,52 dolar AS per liter.

Baca juga: Sri Lanka akan Gunakan Tambahan Dana 70 Juta Dolar AS Bantuan India untuk Impor Makanan

Adanya kenaikan ini tentunya makin menambah penderitaan pada 22 juta warga Sri Lanka, mengingat saat ini Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaannya di tahun 1948 silam.

Sambil meminta maaf, menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM terjadi karena adanya penundaan pengiriman bahan energi yang seharusnya tiba pada minggu depan, namun karena Sri Lanka kehabisan devisa negara membuat pihaknya kesulitan untuk melunasi impor energi tersebut, sehingga kargo pengangkut BBM itu terpaksa ditahan.

“Kami meminta maaf kepada pengendara dan mengimbau mereka untuk tidak mengantri panjang di luar stasiun pompa. Ekonomi kita telah menghadapi keruntuhan total, kita sekarang menghadapi situasi yang jauh lebih serius di luar sekadar kekurangan bahan bakar, gas, listrik, dan makanan,” jelas Wickremesinghe.

Wijesekera mengungkap sisa pasokan BBM di negaranya sebetulnya cukup untuk menghidupi warga Sri Lanka selama dua hari kedepan, namun pemerintah memilih menyimpan cadangan tersebut untuk layanan darurat.

Hal inilah yang membuat ribuan masyarakat tumpah memenuhi stasiun pompa demi mengisi ulang persediaan BBM pada kendaraan mereka.

Setelah sebelumnya pemerintah memberlakukan penutupan aktivitas bagi seluruh lembaga negara dan sekolah selama dua minggu guna mengurangi penggunaan BBM di tengah krisis energi.

Keprihatinan ini lantas mendorong Departemen Keuangan AS melakukan delegasi dengan Sri Lanka, untuk membahas pemberian bantuan sebesar 158,75 juta dolar selama dua minggu kedepan pada warga Sri Lanka yang membutuhkan.

Baca juga: Menteri Energi Sri Lanka Janji Pengiriman Kargo 40.000 Metrik Ton Bensin 92 Tiba Akhir Pekan Ini

Tak hanya itu organisasi PBB juga turut mengeluarkan dana darurat sebanyak 47 juta dolar AS guna membantu pemerintah Sri Lanka untuk mencukupi kebutuhan pangan 22 juta penduduk negara itu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan