Gempa Afghanistan: Gempa susulan tewaskan warga, korban selamat kehabisan makanan dan khawatir terpapar wabah kolera
Seorang pejabat Taliban mengatakan gempa susulan di Afghanistan menewaskan setidaknya lima orang, 11 lainnya luka-luka. Di luar itu, saat ini
Seorang pejabat Taliban mengatakan gempa susulan di Afghanistan menewaskan setidaknya lima orang.
Dr Sharaft Zaman Amar, juru bicara untuk Kementerian Kesehatan kepada BBC mengatakan sejumlah gempa susulan terdeteksi di Distrik Gaya di Provinsi Paktika bagian tenggara.
Sebelas orang mengalami luka-luka dalam gempa dengan magnitudo 4,3 tersebut, menurut pantauan lembaga geologi Amerika Serikat
Ratusan keluarga di kawasan pegunungan terpencil yang kehilangan tempat tinggal saat ini menunggu bantuan tenda darurat dan makanan.
Di kawasan-kawasan lain, warga yang selamat dari gempa paling dashyat selama beberapa dekade terakhir mengaku tak memiliki apa pun untuk dimakan dan tidak mempunyai tempat berteduh. Mereka juga khawatir akan terpapar wabah kolera.
Mencari melalui puing-puing reruntuhan yang tersisa dari rumah keluarganya, mata Agha Jan berkaca-kaca.
"Ini sepatu anak laki-laki saya," ujarnya, seraya membersihkan debu yang menempel di sepatu itu.
Agha dan keluarganya merupakan penduduk provinsi Paktika, wilayah yang mengalami dampak terparah akibat bencana itu.
Baca juga:
- Gempa Afghanistan, lebih dari 1.000 orang meninggal: Taliban meminta bantuan internasional
- 'Setiap jalan yang kami lalui, kami mendengar orang-orang berkabung atas kematian orang yang mereka cintai'
- Gempa Afghanistan: ‘Klinik kami hanya punya lima ranjang, tapi ada 500 pasien yang datang’
Tiga anaknya yang masih kecil dan dua istrinya meninggal dalam gempa ketika mereka tidur.
Saat gempa melanda pada Rabu dini hari, Agha Jan bergegas menuju kamar tempat keluarganya menginap.
"Tapi semuanya berada di bawah puing-puing," katanya kepada BBC. "Bahkan sandal saya."
"Tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya memanggil sepupu saya untuk membantu tetapi ketika kami mengeluarkan keluarga saya, mereka semua sudah meninggal."
Area tempat tinggal Agha, yaitu di Distrik Barmal, Provinsi Paktika, adalah salah satu yang paling parah terdampak gempa, di mana sekitar 1.000 orang diyakini meinggal dan 3.000 lainnya terluka.