POPULER Internasional: Penembakan di Gereja Alabama AS | Joe Biden Tegur Dua Menterinya
Rangkuman berita populer Internasional, di antaranya aksi protes meletus di India menuntut perubahan skema rekrutmen angkatan bersenjata.
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Sejumlah peristiwa terjadi di beberapa negara di belahan dunia.
Di India, aksi protes meletus menuntut perubahan skema rekrutmen angkatan bersenjata.
Di Alabama, AS, penembakan massal kembali terjadi di sebuah gereja, dua orang tewas dan satu lainnya terluka.
Sementara itu, presiden AS Joe Biden menegur dua menterinya agar mengurangi retorika dukungan terhadap Ukraina.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Biden Dilaporkan Tegur Dua Menteri AS agar Kurangi Retorika Dukungan pada Ukraina
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sempat menegur dua pejabat tinggi agar mengurangi retorika mereka dalam mendukung Ukraina.
Menurut laporan NBC News yang rilis pada Kamis (16/6/2022), teguran itu dialamatkan kepada Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada April lalu.
Dilansir The Hill, insiden tersebut terjadi setelah Kepala Pentagon itu mengatakan bahwa pemerintahan AS ingin Ukraina memenangkan perang melawan Rusia.
Saat itu, ia juga mengatakan bahwa AS ingin Rusia lemah hingga tidak bisa meluncurkan serangan lain.
Baca juga: Mata-mata Rusia Ditangkap Saat Akan Menyusup ke Pengadilan Kejahatan Perang Ukraina di Den Haag
Baca juga: Daftar Senjata yang Diterima Ukraina dari Amerika Serikat dan Sekutunya

Antony Blinken secara terbuka menyamakan pendapatnya dengan komentar Menhan Austin.
Pernyataan ini pun sempat ramai diberitakan.
"Kami ingin melihat Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam menginvasi Ukraina," kata Austin saat kunjungan mendadaknya ke Kyiv, April lalu.
Dikutip dari AA, beberapa pejabat anonim mengatakan kepada NBC News bahwa Presiden Biden menelepon kedua pejabat seniornya itu.
Blinken dan Austin mendapat panggilan setelah mereka lepas landas dengan pesawat terpisah dari Polandia.
Selama panggilan konferensi, Biden memberi tahu Austin dan Blinken bahwa mereka telah bertindak terlalu jauh dan memerintahkan untuk menguranginya.
2. China Luncurkan Kapal Induk Ketiga Buatan dalam Negeri, Lebih Canggih dari Liaoning dan Shandong
China meluncurkan kapal induk ketiga dan tercanggihnya dari Galangan Kapal Jiangnan Shanghai, Jumat (17/6/2022).
China menggunakan sistem peluncuran baru yang menurut para ahli dengan cepat menyusul Amerika Serikat.
Kapal dengan nama "Fujian" itu adalah kapal induk ketapel pertama yang dirancang dan dibangun di dalam negeri China, kantor berita pemerintah Xinhua melaporkan.
Sistem peluncuran yang dibantu ketapelnya ditingkatkan dari sistem gaya lompat ski yang kurang canggih yang digunakan di Liaoning dan Shandong, dua pendahulunya, menurut Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah lembaga yang berbasis di Washington.
Sistem baru, mirip dengan yang digunakan oleh kapal induk AS, akan memungkinkan China untuk meluncurkan lebih banyak jenis pesawat dari Fujian lebih cepat dan dengan lebih banyak amunisi.
Selain sistem peluncuran, Fujian dilengkapi dengan perangkat pemblokiran dan perpindahan muatan penuh lebih dari 80.000 ton, Xinhua melaporkan.
Baca juga: Washington Targetkan Perusahaan China dan UEA dalam Sanksi Baru Iran
Baca juga: China Dukung Rusia, Indonesia Jadi Saksi Kedekatan Xi Jinping dan Putin 9 Tahun Silam
Xinhua menambahkan bahwa kapal akan melakukan uji tambat dan uji navigasi setelah peluncuran.
Matthew Funaiole, rekan senior di Proyek China CSIS, mengatakan kepada CNN sebelumnya bahwa kapal baru itu akan menjadi "serangan pertama militer China ke kapal induk modern."
"Ini adalah langkah maju yang cukup signifikan," katanya.
"Mereka benar-benar berkomitmen untuk membangun program pembawa, dan mereka terus mendorong batas-batas dari apa yang bisa mereka lakukan."
3. Penembakan Gereja di Alabama AS: 2 Tewas, 1 Orang Terluka
Dua orang tewas dan satu terluka ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam sebuah gereja dekat Birmingham, Alabama, AS pada Kamis (16/6/2022).
Dilansir NBC News, penembakan terjadi pada malam hari di Gereja Episkopal St Stephen di Vestavia Hills.
Pelaku kini ditahan, kata polisi.
"Dari apa yang kami kumpulkan dari keadaan malam ini, seorang tersangka memasuki sebuah pertemuan gereja kelompok kecil dan mulai menembak," kata Kapten polisi Shane Ware dari Vestavia Hills.
Identitas tersangka belum dirilis.
Orang ketiga yang terluka sedang dirawat di rumah sakit, katanya.
Baca juga: 3 Orang Tewas dalam Penembakan Massal di Pabrik Maryland AS
Baca juga: New York Ubah Usia Kepemilikan Senapan Semi Otomatis Menyusul Aksi Penembakan Massal di Buffalo
Motif dalam penembakan itu juga belum diungkapkan.
Polisi berencana melakukan konferensi pers lagi pada Jumat pagi waktu setempat.
Setelah penembakan, misionaris Kelley Hudlow mengatakan kepada NBC WVTM dari Birmingham bahwa para pemimpin gereja berusaha untuk belajar lebih banyak.
"Kami berdoa untuk semua orang yang terlibat."
4. Aksi Protes Berujung Ricuh di India, Warga Tolak Skema Baru Rekrutmen Angkatan Bersenjata
Aksi protes berujung kekerasan terjadi di kota-kota besar di India pada hari Kamis (16/6/2022).
Aksi itu terjadi dua hari setelah pemerintah mengumumkan perombakan besar-besaran terhadap proses perekrutan angkatan bersenjata India.
Dilansir Independent, ratusan calon pelamar membakar gerbong kereta, memblokir rel kereta api dan jalan.
Mereka juga bentrok dengan pasukan keamanan saat meneriakkan slogan-slogan menentang rencana perekrutan tentara jangka pendek.
Demonstran berpendapat perekrutan bergaya AS itu akan akan membuat mereka menganggur.
Pada hari Selasa, Pemerintah India meluncurkan program "Agnipath" atau "Jalan Api", yang akan melantik calon angkatan bersenjata untuk dikontrak hanya empat tahun ke dalam tiga layanan: angkatan laut, angkatan udara dan angkatan darat.
Baca juga: Polisi Kawal Demo 1706 di Kedubes India, Ratusan Personel hingga Barakuda Disiagakan
Baca juga: Otoritas India Robohkan Rumah Pengunjuk Rasa Terkait Kericuhan Aksi Protes Penghinaan Nabi Muhammad

Setelah peserta menyelesaikan program ini, hanya 25 persen yang akan dipertahankan dan sisanya akan dilepaskan.
Menteri Pertahanan Rajnath Singh menyebut skema baru itu sebagai "reformasi kebijakan pertahanan utama" untuk membuat angkatan bersenjata India lebih siap tempur.
Langkah itu juga bertujuan untuk mengurangi dana pensiun dan gaji yang membengkak, yang telah menjadi masalah sejak lama.
Ribuan orang turun ke jalan untuk menuntut pembatalan rencana tersebut.
(Tribunnews.com)