Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Panglima Militer Inggris Sebut Rusia Lakukan Kesalahan dan Kalah Secara Strategis, NATO Semakin Kuat

Kepala angkatan bersenjata Inggris menyebut Rusia sebenarnya telah kalah secara strategis saat melawan Ukraina.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Handout / General Staff of the Armed Forces of Ukraine / AFP
Foto selebaran yang dirilis oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada 27 Maret 2022 menunjukkan senjata artileri self-propelled Rusia yang hancur setelah pertempuran di kota Trostyanets, wilayah Sumy. Kepala angkatan bersenjata Inggris menyebut Rusia sebenarnya telah kalah secara strategis saat melawan Ukraina. 

Mesin Rusia sedang melaju, dan bertambah sekitar dua, tiga, hingga lima kilometer setiap hari.

"Dan itu sulit bagi Ukraina, tetapi ini akan menjadi pertarungan yang panjang. Dan kami mendukung Ukraina, Ukraina telah menunjukkan betapa beraninya itu."

"Dan Rusia memiliki kerentanan karena kehabisan orang, kehabisan rudal berteknologi tinggi," tuturnya.

Pemandangan dari udara menunjukkan kota Kherson pada 20 Mei 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Pihak berwenang di wilayah Kherson Ukraina yang dikuasai Moskow mengumumkan pada 23 Mei pengenalan rubel sebagai mata uang resmi di samping hryvnia Ukraina. Ibu kota wilayah Kherson adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina pada 24 Februari.
Pemandangan dari udara menunjukkan kota Kherson pada 20 Mei 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Pihak berwenang di wilayah Kherson Ukraina yang dikuasai Moskow mengumumkan pada 23 Mei pengenalan rubel sebagai mata uang resmi di samping hryvnia Ukraina. Ibu kota wilayah Kherson adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina pada 24 Februari. (Andrey BORODULIN / AFP)

Radakin mengatakan, dia berhubungan dengan mitranya dari Ukraina, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi, yang mengakui bahwa mereka berada dalam "pertempuran sengit" di timur.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace juga mengakui kepada Sky News sebelumnya bahwa pasukan Rusia melebihi jumlah Ukraina dalam tembakan artileri dengan 20 banding 1 di beberapa daerah.

Tetapi Wallace mengatakan kepada koresponden pertahanan dan keamanan Sky Deborah Haynes, karena sekutu mulai memberikan sistem artileri dan roket jarak jauh ke Ukraina, mereka akan segera dapat membuat "kemajuan signifikan di timur negara itu".

Baca juga: Joe Biden Tambah Bantuan Senjata Rp 15 Triliun Untuk Ukraina

Untuk itu, Radakin pun memuji sikap para pejuang Ukraina yang menghadapi Rusia.

"Mereka adalah orang-orang yang berani. Mereka adalah orang-orang yang cerdik dalam hal bagaimana mereka bertarung melawan Rusia."

"Tapi mereka juga orang yang jujur, dengan mengatakan sebenarnya mereka butuh bantuan," tuturnya.

Dia mengatakan, Inggris pun akan melanjutkan dukungannya untuk Ukraina dalam jangka waktu yang panjang.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved