Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Abaikan Ultimatum Rusia untuk Menyerahkan Severodonetsk
Kekhawatiran tumbuh atas nasib ratusan warga sipil yang terperangkap di pabrik kimia Azot Severodonetsk ketika Ukraina mengabaikan ultimatum Rusia.
Sementara itu, Ukraina terus mengejar lebih banyak dukungan Eropa ketika para menteri pertahanan NATO berkumpul di Brussel.
“Brussels, kami sedang menunggu keputusan,” tulis Mykhailo Podolyak, penasihat senior Zelensky di Twitter.
Anna Malyar, wakil menteri pertahanan negara itu, mengatakan Ukraina hanya menerima 10 % dari senjata yang diminta dari B.
"Tidak peduli seberapa keras Ukraina berusaha, tidak peduli seberapa profesional tentara kita, tanpa bantuan mitra barat kita tidak akan bisa memenangkan perang ini," katanya.
Baca juga: Cerita Mariia Stoliarenko/Yelyzaveta Zharka, Terpaksa Minggat dari Ukraina Pasca Perang
Baca juga: Kisah Ganda Putri Ukraina Setelah Invasi Rusia: Hidup Berpindah-pindah Negara Demi Main Bulutangkis
Ribuan warga sipil terjebak di Severodonetsk
Dikutip The Guardian dalam pembaruan invasi Rusia ke Ukraina hari ke-113, Kamis (16/6/2022), ribuan warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua, terjebak di Severodonetsk.
Pasokan makanan, air bersih, sanitasi, dan listrik semakin berkurang.
"Situasi mendesak sedang berkembang di bunker di bawah pabrik kimia Azot di kota itu," kata seorang juru bicara PBB.
Dikutip Al Jazeera, Gubernur Luhansk mengatakan sekitar 12.000 warga sipil tetap berada di kota.
Sekitar 500 warga sipil yang diyakini terperangkap bersama tentara di dalam Azot sedang bersiap untuk melarikan diri dari kota melalui kemungkinan koridor kemanusiaan .
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)