Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin: Invasi ke Ukraina adalah Titik Balik Sejarah Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi ke Ukraina sebagai titik balik sejarah negaranya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/RAMIL SITDIKOV
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Ramil SITDIKOV/POOL/AFP) *** Local Caption *** Vladimir Putin Menghadiri Perayaan 8 Tahun Rusia Merebut Krimea 

Sementara itu, kata dia, pusat kekuatan ekonomi global telah berpindah ke Asia.

Gambar selebaran tak bertanggal ini diambil pada September 2021 dan disediakan oleh Nord Stream 2 AG, menunjukkan spesialis di laybarge Fortuna melakukan pengikatan di atas air selama tahap akhir konstruksi pipa Nord Stream 2 di Laut Baltik.
Gambar selebaran tak bertanggal ini diambil pada September 2021 dan disediakan oleh Nord Stream 2 AG, menunjukkan spesialis di laybarge Fortuna melakukan pengikatan di atas air selama tahap akhir konstruksi pipa Nord Stream 2 di Laut Baltik. (Selebaran / Nord Stream 2 AG / AFP)

Sanksi Barat telah memicu inflasi Rusia, meskipun Putin mengklaim dapat mengatasinya dengan baik dan bahwa Rusia berpaling dari Barat demi China, India, dan kekuatan lainnya.

"Perwakilan bisnis kita tentu menghadapi masalah, terutama di bidang rantai pasokan dan transportasi. Tapi bagaimanapun, semuanya bisa disesuaikan, semuanya bisa dibangun dengan cara baru," kata Putin.

"Bukan tanpa kerugian pada tahap tertentu, tetapi itu membantu kami menjadi lebih kuat. Bagaimanapun, kami pasti memperoleh kompetensi baru, kami mulai memusatkan sumber daya ekonomi, keuangan, dan administrasi kami pada bidang terobosan," jelas pemimpin Rusia ini.

Bank Sentral Rusia memangkas suku bunga utamanya menjadi 11 persen pada Kamis (26/5/2022).

Pihaknya memprediksi pemotongan lebih banyak tahun ini, karena inflasi melambat dari tertinggi lebih dari 20 tahun dan ekonomi menuju kontraksi.

Zelensky Kecam Barat

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara Barat agar berhenti 'main-main' dengan Rusia.

Ia mendesak Barat segera menjatuhkan saksi-sanksi yang lebih keras kepada Moskow agar perang di Ukraina segera berakhir.

Belakangan ini, Zelensky kerap melontarkan kritik pedas kepada kekuatan Barat.

Baca juga: Pasukan Rusia Hampir Kepung Sievierodonetsk di Ukraina Timur

Baca juga: Keran Gas Rusia Ditutup Industri Austria Bisa Terpukul

Terutama karena Uni Eropa yang tidak segera mencapai kesepakatan melakukan embargo minyak Rusia, sementara ribuan pasukan Moskow berusaha mengepung kota utama di timur Ukraina yakni Sievierodonetsk dan Lysychansk.

Setelah tiga bulan menginvasi, Rusia menghentikan serangannya di wilayah Ibu Kota Kyiv dan berusaha mengambil alih wilayah timur di Donbas.

Wilayah yang dikuasai separatis Ukraina tersebut didukung Rusia sejak 2014.

Analis militer menilai pertempuran di Sievierodonetsk dan Lysychansk sebagai titik balik potensial dalam perang setelah pergeseran momentum menuju Rusia menyusul penyerahan garnisun Ukraina di Mariupol pekan lalu.

"Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan rusak. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kita untuk kebebasan mereka, dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang tidak masuk akal melawan kita ini," kata Zelensky dalam sebuah pidato malam pada Kamis (26/5/2022).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved