Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Eks Perwira Intel Swiss Ini Beberkan Kronologi Rinci Konflik Rusia-Ukraina (BAGIAN I)

Pemerintah Ukraina pada 23 Februari 2014 menghapus UU Kivalov-Kolesnichenko 2012 yang memasukkan bahasa Rusia sebagai bahasa resmi di Ukraina.

THEPOSTIL.COM
Lambang Wafen SS Divisi Panzer Nazi dan simbol Resimen Azov yang diintegrasikan ke Garda nasional Ukraina. 

Tentara Ukraina saat itu dalam keadaan yang menyedihkan. Pada Oktober 2018, setelah empat tahun perang.

Jaksa militer Ukraina, Anatoly Matios, menyatakan Ukraina kehilangan 2.700 orang di Donbass: 891 karena sakit, 318 karena kecelakaan di jalan, 177 karena kecelakaan lain.

Sebanyak 175 tewas karena keracunan (alkohol, narkoba), 172 laka senjata, 101 melanggar peraturan keamanan, 228 dari pembunuhan dan 615 bunuh diri.

Bahkan, tentara digerogoti masalah korupsi di internal, dan tidak lagi menikmati dukungan rakyat.

Menurut laporan British Home Office, saat mobilisasi pasukan cadangan Maret/April 2014, 70 persen tidak muncul untuk sesi pertama.

Sebanyak 80 persen muncul di sesi kedua, 90 persen sesi ketiga, dan 95 persen untuk sesi keempat. Pada Oktober/November 2017, 70 persen wajib militer tidak muncul untuk operasi “Musim Gugur 2017”.

Ini belum termasuk kasus bunuh diri dan desersi, yang mencapai hingga 30 persen tenaga kerja di wilayah ATO.

Pemuda Ukraina menolak untuk pergi dan berperang di Donbass dan lebih memilih emigrasi, yang juga menjelaskan, setidaknya sebagian, defisit demografis negara tersebut.

Kementerian Pertahanan Ukraina kemudian beralih ke NATO supaya membantu membuat angkatan bersenjatanya lebih “menarik.”

Setelah mengerjakan proyek serupa dalam kerangka PBB, saya diminta NATO untuk berpartisipasi dalam program untuk memulihkan citra angkatan bersenjata Ukraina.

Tapi ini adalah proses jangka Panjang, sementara Ukraina ingin bergerak cepat. Jadi, untuk mengimbangi kekurangan tentara, pemerintah Ukraina menggunakan milisi paramiliter.

Mereka pada dasarnya terdiri dari tentara bayaran asing, seringkali militan sayap kanan ekstrem. Data yang dikutip kantor berita Reuters, pada 2020, mereka membentuk sekitar 40 persen pasukan Ukraina.

Jumlahnya sekitar 102.000 orang. Mereka dipersenjatai, dibiayai, dan dilatih AS, Inggris Raya, Kanada, dan Prancis. Ada lebih dari 19 negara—termasuk Swiss.

Negara-negara barat dengan demikian jelas telah menciptakan dan mendukung milisi sayap kanan Ukraina.

Pada Oktober 2021, Jerusalem Post membunyikan alarm dengan mencela proyek Centuria. Milisi ini telah beroperasi di Donbass sejak 2014, dengan dukungan barat.

Bahkan jika seseorang berdebat tentang istilah “Nazi”, faktanya tetap milisi ini kejam, menyampaikan ideologi yang memuakkan dan sangat anti-Semit.

Anti-Semitisme mereka lebih bersifat budaya daripada politik, itulah sebabnya istilah "Nazi" tidak terlalu tepat.

Resimen Azov Unjuk kekuatan di Kota Kharkiv, 11 Maret 2022.
Resimen Azov Unjuk kekuatan di Kota Kharkiv, 11 Maret 2022. (AFP/Getty/CBS News)

Sejarah AntiSemitisme di Ukraina

Kebencian mereka terhadap orang Yahudi berasal dari kelaparan besar 1920-an dan 1930-an di Ukraina, akibat penyitaan tanaman oleh Stalin untuk membiayai modernisasi Tentara Merah.

Genosida ini—di Ukraina dikenal sebagai Holodomor—dilakukan oleh NKVD (pendahulu KGB), yang elite kepemimpinannya sebagian besar terdiri dari orang Yahudi.

Inilah sebabnya, hari ini, ekstremis Ukraina meminta Israel meminta maaf atas kejahatan komunisme, seperti yang dicatat Jerusalem Post.

Milisi ini, yang berasal dari kelompok sayap kanan yang menggerakan revolusi Euromaidan pada tahun 2014, terdiri dari individu-individu yang fanatik dan brutal.

Paling terkenal adalah Resimen Azov, yang lambangnya mengingatkan pada Divisi Panzer SS Das Reich ke-2.

Divisi ini dihormati di Ukraina karena membebaskan Kharkov dari Soviet pada 1943, sebelum melakukan pembantaian Oradour-sur-Glane 1944 di Perancis.

Di antara tokoh terkenal resimen Azov adalah Roman Protassevitch, ditangkap pada 2021 oleh otoritas Belarusia menyusul kasus penerbangan RyanAir FR4978.

Pada 23 Mei 2021, pembajakan yang disengaja atas sebuah pesawat oleh MiG-29—seharusnya atas persetujuan Putin—disebutkan sebagai alasan menangkap Protassevich.

Informasi yang tersedia pada saat itu tidak mengkonfirmasi skenario ini sama sekali. Dicitrakan Presiden Lukashenko adalah preman dan Protassevich “wartawan” yang mencintai demokrasi.

Namun, penyelidikan yang agak terbuka yang dihasilkan sebuah LSM AS pada 2020 menyoroti kegiatan militan sayap kanan Protassevitch.

Gerakan konspirasi barat kemudian dimulai, dan media yang tidak bermoral "menyikat" biografinya.

Akhirnya, pada Januari 2022, laporan ICAO diterbitkan dan menunjukkan meskipun ada beberapa kesalahan prosedural, Belarus bertindak sesuai aturan yang berlaku.

MiG-29 lepas landas 15 menit setelah pilot RyanAir memutuskan untuk mendarat di Minsk. Jadi tidak ada plot Belarusia dan apalagi Putin.

Detail lainnya: Protassevitch, yang disiksa secara kejam oleh polisi Belarusia, sekarang bebas.

Mereka yang ingin berkorespondensi dengannya, dapat mengunjungi akun Twitter-nya.

Karakterisasi paramiliter Ukraina sebagai "Nazi" atau "neo-Nazi" dianggap sebagai propaganda Rusia. Mungkin.

Tapi itu bukan pandangan Times of Israel, Simon Wiesenthal Center atau Pusat Kontraterorisme West Point Academy.

Perdebatan masih berlanjut, karena pada 2014, majalah terkemuka Newsweek, sepertinya lebih mengaitkan mereka dengan… Negara Islam (ISIS).

Ironi Swiss Dukung Sanksi Rusia

Jadi, barat mendukung dan terus mempersenjatai milisi yang telah bersalah atas berbagai kejahatan terhadap penduduk sipil sejak 2014: pemerkosaan, penyiksaan, dan pembantaian.

Sementara pemerintah Swiss sangat cepat ikut menjatuhkan sanksi ke Rusia, ia belum mengambil tindakan apapun terhadap Ukraina, yang telah membantai penduduknya sendiri sejak 2014.

Faktanya, mereka yang membela hak asasi manusia di Ukraina telah lama mengutuk tindakan tersebut.

Kelompok-kelompok ini, tetapi belum didukung oleh pemerintah Swiss. Karena, pada kenyataannya, kami tidak berusaha membantu Ukraina, tetapi untuk melawan Rusia.

Integrasi pasukan paramiliter ini ke dalam Garda Nasional sama sekali tidak disertai “denazifikasi”, seperti yang diklaim beberapa orang.

Di antara banyak contoh, lencana Resimen Azov bersifat instruktif: 

Pada 2022, secara skematis, Angkatan Bersenjata Ukraina diorganisasikan sebagai;

Angkatan Darat, di bawah Kementerian Pertahanan. Ini diatur menjadi 3 korps tentara dan terdiri dari formasi tank, artileri berat, rudal, dll).

Garda Nasional, di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri, dan diatur dalam 5 komando teritorial.

Garda Nasional karena itu merupakan kekuatan pertahanan territorial, dan bukan bagian tentara Ukraina.

Ini termasuk milisi paramiliter, yang disebut "batalyon sukarelawan" (добровольчіатальйоні), juga dikenal dengan nama menggugah "batalyon pembalasan", dan terdiri infanteri.

Mereka terutama dilatih untuk pertempuran perkotaan, mempertahankan kota-kota seperti Kharkov, Mariupol, Odessa, Kiev, dan lain-lain.(Tribunnews.com/thepostil.com/xna)

Artikel ini diterbitkan di Centre Français de Recherche sur le Renseignement, Paris. Diterjemahkan dari bahasa Prancis oleh N Dass, dipublikasikan di thepostil,com, 1 April 2022.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved