Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Eks Perwira Intel Swiss Ini Beberkan Kronologi Rinci Konflik Rusia-Ukraina (BAGIAN I)

Pemerintah Ukraina pada 23 Februari 2014 menghapus UU Kivalov-Kolesnichenko 2012 yang memasukkan bahasa Rusia sebagai bahasa resmi di Ukraina.

THEPOSTIL.COM
Lambang Wafen SS Divisi Panzer Nazi dan simbol Resimen Azov yang diintegrasikan ke Garda nasional Ukraina. 

Informasi yang kami terima kemudian datang hampir seluruhnya dari dinas intelijen Polandia dan tidak “sesuai” dengan informasi yang berasal dari OSCE.

Tidak ada pengiriman senjata dan peralatan militer dari Rusia. Pemberontak dipersenjatai berkat pembelotan unit Ukraina berbahasa Rusia yang menyeberang ke pihak pemberontak.

Ketika kegagalan Ukraina berlanjut, batalyon tank, artileri dan anti-pesawat menjadi berlipat ganda di kelompok Donetsk dan Luhansk.

Inilah yang lantas mendorong Ukraina mencoba berkomitmen ke Perjanjian Minsk 2014. Ini perjanjian pertama yang menjadi solusi politik konflik Donbass.

Tetapi setelah menandatangani Perjanjian Minsk 1, Presiden Ukraina Petro Poroshenko meluncurkan operasi anti-teroris besar-besaran (ATO/Антитерористична операція) terhadap Donbass.

Tapi Ukraina menderita kekalahan telak di Debaltsevo, yang memaksa mereka terlibat kembali ke Perjanjian Minsk 2.

Penting untuk diingat di sini Perjanjian Minsk 1 (September 2014) dan Minsk 2 (Februari 2015) tidak mengatur pemisahan atau kemerdekaan Republik, tetapi otonomi mereka dalam kerangka Ukraina.

Mereka yang telah membaca isi perjanjian akan mencatat tertulis dalam semua surat status republik harus dinegosiasikan antara Kiev dan perwakilan republik, untuk solusi internal ke Ukraina.

Itu sebabnya sejak 2014, Rusia secara sistematis menuntut penerapannya sambil menolak untuk menjadi pihak dalam negosiasi, karena itu adalah masalah internal Ukraina.

Di sisi lain, barat—dipimpin Prancis—secara sistematis mencoba mengganti Perjanjian Minsk dengan “format Normandia”, yang mempertemukan Rusia dan Ukraina.

Namun, mari kita ingat tidak pernah ada pasukan Rusia di Donbass sebelum 23-24 Februari 2022. Selain itu, pengamat OSCE tidak pernah mengamati sedikit pun unit Rusia yang beroperasi di Donbass.

Misalnya, peta intelijen AS yang diterbitkan oleh Washington Post pada 3 Desember 2021 tidak menunjukkan pasukan Rusia di Donbass.

Pada Oktober 2015, Vasyl Hrytsak, Direktur Dinas Rahasia Ukraina (SBU), mengakui hanya 56 petempur Rusia teramati ada di Donbass.

Ini persis sebanding dengan Swiss yang pergi berperang di Bosnia pada akhir pekan, pada 1990-an, atau Prancis yang pergi berperang di Ukraina hari ini.

Korupsi di Tubuh Tentara Ukraina

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved