Jumat, 3 Oktober 2025

Pakar Cina Ungkap Platform Beehive, Senjata Siber CIA buat Mata-matai Dunia

Beehave memiliki kemampuan komando dan kontrol terpadu dan menampilkan perilaku kecerdasan buatan.

ISTIMEWA
Virus atau malware adalah musuh utama laptop maupun perangkat elektronik lainnya. 

Platform tersebut telah membantu CIA mencuri sejumlah besar informasi rahasia dari negara-negara target dan mengendalikan infrastruktur informasi penting mereka.

Ini juga membantu badan intelijen untuk mengakses data pribadi dari seluruh dunia, yang dibutuhkan AS untuk mempertahankan posisi hegemoniknya.

Beehive adalah senjata siber kelima yang digunakan pemerintah AS yang telah diekspos oleh para ahli Cina dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Maret, pakar keamanan siber China untuk pertama kalinya mengungkapkan senjata yang digunakan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) untuk menargetkan China.

Senjata siber itu dapat memantau dan membajak akun media sosial, email, dan informasi komunikasi pengguna.

Data yang dicuri NSA di seluruh dunia termasuk profil jaringan, nomor akun dan kata sandi, dokumen kantor dan pribadi, database, informasi teman online, informasi komunikasi, email, data real-time dari kamera dan mikrofon.

Juga pada awal Maret, Cina menangkap alat mata-mata yang digunakan oleh NSA.

Alat itu mampu bersembunyi di komputer korban untuk mengakses informasi sensitif dan ditemukan telah mengendalikan peralatan internet global dan telah mencuri sejumlah besar informasi pengguna.

Kuda Trojan, "NOPEN," adalah alat kendali jarak jauh untuk sistem komputer Unix/Linux, yang terutama digunakan untuk mencuri file, mengakses sistem, mengarahkan komunikasi jaringan, dan melihat informasi perangkat target.

Global Times sebelumnya melaporkan NSA telah meluncurkan serangan siber terhadap 47 negara dan wilayah selama satu decade.

Lembaga pemerintahan Cina, perusahaan teknologi tinggi, dan lembaga terkait militer di antara target utama mereka.

Pakar keamanan siber memperingatkan di bawah pengawasan NSA, privasi dan informasi sensitif dari ratusan juta orang di seluruh dunia terekspos, "seperti orang lari telanjang."

Pakar keamanan siber Cina memperingatkan dunia selama perangkat keras inti, sistem operasi, infrastruktur informasi utama, dan perangkat lunak aplikasi world wide web disediakan perusahaan internet AS, kemungkinan besar berisi semua jenis program pintu belakang yang ditanamkan peretas AS.

Begitu mereka menjadi target AS, semua aktivitas online dan data yang disimpan di server online dapat menjadi korban serangan siber intelijen AS.(Tribunnews.com/GlobalTimes/xna)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved