Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dua Tentara Inggris Tawanan Rusia Memohon Ditukar dengan Sekutu Putin yang Ditahan Ukraina

Dua warga Inggris yang ditangkap pasukan Rusia saat berperang untuk Ukraina, meminta agar ditukar dengan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
Kolase Tribunnews
Dua tentara Inggris, Shaun Pinner dan Aiden Aslin, yang ditangkap pasukan Rusia saat berperang untuk Ukraina, meminta agar ditukar dengan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yang ditahan Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua warga Inggris yang ditangkap pasukan Rusia saat berperang untuk Ukraina, meminta agar ditukar dengan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yang ditahan.

Shaun Pinner dan Aiden Aslin muncul di media Rusia pada Senin (18/4/2022).

Tidak jelas sejauh mana kedua sandera Rusia itu bebas berbicara, namun mereka mengungkapkan permintaannya kepada pemerintah Inggris.

Rekaman video itu disiarkan di saluran TV pemerintah Rusia, Rossiya 24.

Dilansir Reuters, Aslin dan Pinner memohon kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk membantu mereka pulang, dengan imbalan Ukraina membebaskan politisi pro-Rusia Viktor Medvedchuk.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjukkan sekutu utama Rusia, Viktor Medvedchuk telah ditangkap dengan tangan terborgol dan mengenakan seragam tentara Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menunjukkan sekutu utama Rusia, Viktor Medvedchuk telah ditangkap dengan tangan terborgol dan mengenakan seragam tentara Ukraina. (AFP)

Baca juga: SMRC: Publik Lebih Banyak Menyalahkan Barat dalam Perang Rusia-Ukraina

Baca juga: Beda dengan Invasi Rusia ke Ukraina, Mengapa Amerika Tidak Mengutuk Serangan Israel ke Palestina?

Hal serupa diungkapkan Medvedchuk, yang dikenal sekutu dekat Putin ini.

Dalam video yang dirilis dinas intelijen Ukraina pada hari dan jam yang sama, Medvedchuk juga meminta pertukaran tahanan.

Ia memohon kepada Presiden Putin dan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky agar ditukar dengan para pejuang Kota Mariupol dan warga sipil.

Diketahui, Pinner dan Aslin merupakan warga Inggris yang bergabung dengan militer Ukraina.

Keduanya berperang di kota pelabuhan Mariupol, yang saat ini hampir dikuasai pasukan Rusia.

Seorang pria tak dikenal yang tampil di TV Rossiya 24 terlihat menunjukkan sebuah video istri Medvedchuk, Oksana, dari ponselnya.

Akhir pekan lalu, Oksana mengajukan banding agar suaminya ditukar dengan dua warga Inggris.

Medvedchuk, pemimpin Platform Oposisi Partai For Life, adalah sekutu Putin.

Tiga hari setelah Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari, Ukraina mengatakan Medvedchuk telah melarikan diri dari tahanan rumah.

Dia sebelumnya menjadi tahanan rumah sejak Mei 2021 dan didakwa atas pengkhianatan tingkat tinggi serta membantu terorisme.

Tokoh pro-Rusia, yang mengaku Putin adalah ayah baptis putrinya itu membantah telah melakukan kesalahan.

"Saya mengerti situasinya," kata Pinner, yang tampak lelah dan gugup, setelah diperlihatkan video Oksana.

"Saya ingin memohon kepada pemerintah untuk mengirim saya kembali ke rumah, saya ingin melihat istri saya lagi," katanya.

Pinner mengajukan banding langsung ke PM Johnson atas namanya dan atas nama Aslin.

"Kami ingin menukar diri saya dan Aiden Aslin dengan Tuan Medvedchuk. Jelas saya akan sangat menghargai bantuan Anda dalam masalah ini," ujar tentara ini.

Ia mengaku berbicara sedikit bahasa Rusia dan telah diperlakukan dengan baik.

Pria tak dikenal itu kemudian nampak berbicara dengan Aslin, yang duduk di kursi mengenakan T-shirt berlambang batalion Azov, sayap kanan Ukraina.

"Saya kira Boris perlu mendengarkan apa yang dikatakan Oksana (istri Medvedchuk)," kata Aslin yang juga tampak gugup.

"Jika Boris Johnson benar-benar peduli dengan warga Inggris seperti yang dia katakan, dia akan membantu," imbuhnya.

Sosok Shaun Pinner dan Aiden Aslin

Shaun Pinner mengatakan dia telah bertempur bersama marinir Ukraina ketika pasukan Rusia menyerbu.
Shaun Pinner mengatakan dia telah bertempur bersama marinir Ukraina ketika pasukan Rusia menyerbu. (Twitter dan EarlGrey/YouTube via NY Post)

Shaun Pinner sebelumnya juga tampil di TV Rusia usai ditangkap pasukan Putin.

Mantan tentara Inggris berusia 48 tahun itu tampak lelah dan memar dalam video pendek yang ditayangkan media Rusia pada Sabtu malam.

"Hai, saya Shaun Pinner. Saya adalah warga negara Inggris. Saya ditangkap di Mariupol. Saya bagian dari 36 Brigade Satu Batalyon Marinir Ukraina," ujar Pinner dalam video.

"Saya bertarung di Mariupol selama lima hingga enam minggu dan sekarang saya berada di Republik Rakyat Donetsk," imbuhnya.

Pinner, berasal dari Bedfordshire, diyakini pindah ke Ukraina empat tahun lalu dan tinggal bersama istrinya di Donbas.

Ia bertempur bersama Aiden Aslin (28), seorang warga Inggris asal Nottinghamshire yang sebelumnya dikabarkan menyerah kepada militer Rusia.

Aslin dan batalionnya disebut kehabisan amunisi, sehingga terpaksa menyerah kepada pasukan Putin.

Aiden Aslin menyerah bersama dengan unitnya selama serangan intensif dari Rusia.
Aiden Aslin menyerah bersama dengan unitnya selama serangan intensif dari Rusia. (Twitter @cossackgundi via NY Post)

Baca juga: IMF: Dukungan Ekonomi Berkelanjutan dari Mitra Sangat Penting bagi Ukraina

Baca juga: Imbas Invasi Rusia, 7 Crazy Rich Ukraina Ini Kehilangan Kekayaan Rp 170 Triliun

Dilaporkan Tribunnews sebelumnya, Aslin berjuang untuk YPG Kurdi Suriah, milisi di Suriah dan komponen utama Pasukan Demokrat Suriah, untuk melawan ISIS antara 2015 dan 2017 sebelum pindah ke Ukraina.

Ia bergabung dengan militer Ukraina pada 2018 dan ikut mempertahankan wilayah Mariupol sejak invasi Rusia.

Menurut catatan Wikipedia, pria kelahiran 1994 ini merupakan mantan pekerja perawatan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved