Putri Mako Jepang Dapat Pekerjaan Pertamanya setelah Pindah ke AS, Jadi Relawan Tanpa Gaji di Museum
Mantan putri Jepang Mako Komuro dikabarkan bekerja sebagai relawan di Metropolitan Museum of Modern Art di New York.
Baca juga: Media Inggris Kabarkan Aktivitas Putri Mako di New York Usai Hijrah dari Jepang, Intip Foto-fotonya
Baca juga: Nama Putri Mako dari Jepang Dipatenkan Jadi Merek Dagang di China
Awal Hubungan Mako dan Kei
Pasangan yang seumuran ini bertemu pada 2012 saat menjadi mahasiswa di International Christian University di Tokyo.
Ketika mereka pertama kali mengumumkan pertunangan pada 2017, sang putri dan Kei Komuro digambarkan sebagai pasangan yang sempurna.
Namun, suasana berubah setelah skandal keuangan dan pasangan itu terus-menerus menjadi sorotan media.
Sang putri bahkan didiagnosis dengan gangguan stres pasca-trauma sebagai akibat dari liputan media yang berkepanjangan tentang kehidupan dan hubungannya pribadinya.
Setelah pernikahannya, Mako tetap teguh pada pilihannya.
Dalam konferensi pers, ia berkata:
"Saya sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan saya berterima kasih kepada mereka… yang terus mendukung saya."
"Bagi saya, Kei tidak tergantikan – pernikahan adalah pilihan penting bagi kami."
Baca juga: Jepang Konfirmasi Kasus Pertama Varian Omicron XE
Baca juga: Ekonomi Jepang, China dan AS Lemas Digerogoti Laju Inflasi Tinggi
Mako adalah putri tertua Putra Mahkota Fumihito dan keponakan Kaisar Naruhito yang sedang berkuasa.
Hukum Jepang menentukan anggota keluarga kekaisaran perempuan harus menyerahkan status kerajaan mereka setelah menikah dengan "orang biasa".
Tetapi ketentuan itu tak berlaku bagi anggota laki-laki, yang tetap dapat mempertahankan kedudukan kerajaan mereka jika menikahi rakyat jelata.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)