Konflik Rusia Vs Ukraina
NATO Sebut Putin Meremehkan Kekuatan Ukraina: Dia Telah Membuat Kesalahan Besar
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin telah meremehkan kekuatan rakyat Ukraina.
Menyusul hal ini, Stoltenberg memastikan bahwa setiap penggunaan senjata kimia "akan mengubah sifat konflik".
"Ini akan menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, dan itu akan memiliki konsekuensi yang luas dan parah," ujarnya.
Satu bulan sudah Rusia melancarkan operasi militernya ke Ukraina pada Kamis (24/3/2022) hari ini.
Berikut sejumlah peristiwa yang terjadi, dilansir Al Jazeera:
1. Lebih dari 1.000 warga sipil tewas

Kantor HAM PBB (OHCHR) telah mengkonfirmasi setidaknya 1.035 warga sipil tewas di Ukraina dan 1.650 lainnya terluka, sejak Rusia memulai serangannya.
Korban tewas itu, 90 di antaranya adalah anak-anak.
2. Stoltenberg akan tetap sebagai kepala NATO hingga Oktober 2023
Sekutu NATO memperpanjang masa jabatan Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg di pucuk pimpinan aliansi militer Barat satu tahun hingga 30 September 2023.
Pria 63 tahun itu akan mengundurkan diri pada akhir September dan mengambil peran baru sebagai gubernur bank sentral Norwegia pada Desember.
3. Rusia menuduh Polandia
Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Polandia, meningkatkan ketegangan di Eropa timur setelah mengusir 45 diplomat Rusia atas tuduhan spionase.
4. 15.000 orang diduga dideportasi secara ilegal ke Rusia
Pihak berwenang Mariupol mengatakan, sekitar 15.000 warga sipil telah dideportasi secara ilegal ke Rusia sejak pasukan Moskow merebut beberapa bagian kota.
"Penduduk distrik Tepi Kiri mulai dideportasi secara massal ke Rusia. Secara total, sekitar 15.000 penduduk Mariupol telah menjadi sasaran deportasi ilegal," kata dewan kota Mariupol dalam sebuah pernyataan.