Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sosok Yuri Kovalchuk, Penguasa Media, Teman Dekat Presiden Putin dan Orang Kedua De Facto Rusia

Yury Kovalchuk, merupakan salah satu orang di lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin yang berperan dalam mengelola disinformasi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
India Today
Yury Kovalchuk, merupakan salah satu orang di lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin yang berperan dalam mengelola disinformasi. 

Bahkan pria 70 tahun itu menjadi tuan rumah pernikahan putri Putin pada 2013.

Menurut jurnalis Rusia Mikhail Zygar, dalam dua tahun terakhir ini Kovalchuk "menetapkan dirinya sebagai orang kedua de facto di Rusia, yang paling berpengaruh di antara orang-orang presiden".

"Ketika orang mengatakan televisi pemerintah Rusia, yang mereka maksud adalah televisi Kovalchuk," kata Anders Åslund, pakar oligarki Rusia.

"Putin tidak cukup mempercayai negara. Dia ingin orang terdekatnya mengendalikan televisi."

Kovalchuk, yang diperkirakan Forbes memiliki kekayaan $1,3 miliar, membentuk National Media Group pada 2008 dalam kemitraan dengan oligarki lain, Alexei Mordashov.

Alina Kabaeva, yang secara luas dianggap sebagai pacar Putin, didapuk menjadi ketua perusahaan.

Selain Channel One, National Media Group juga mengontrol saluran televisi populer Rusia 5TV, REN-TV (sebelumnya jaringan oposisi Putin) dan saluran hiburan CTC, serta saham di surat kabar, media digital, dan studio konten.

Menurut Ilya Yablokov, profesor jurnalisme di Inggris, National Media Group adalah salah satu dari dua pemain terbesar di pasar media Rusia bersama dengan VGTRK milik negara.

Sejak invasi ke Ukraina diluncurkan pada 24 Februari, liputan media di jaringan TV Rusia terus menggemakan pidato Putin.

Minggu ini, para pakar dan media mendorong teori konspirasi soal Ukraina yang disebut mengembangkan senjata biologis dengan bantuan AS.

"Orang-orang seperti Kovalchuk memahami prioritas dan tujuan Putin," katanya.

"Mereka bisa merasakannya, dan mencoba menyesuaikan kebijakan media dengan kebutuhan seperti itu," kata Tatiana Stanovaya, seorang sarjana nonresiden di Carnegie Moscow Center dan pendiri situs berita R.Politik.

Ia menyebut, Kovalchuk memang dikenal berpandangan anti-liberal, anti-Barat, dan pemikiran kospirasi.

Pada Desember 2021, grup perusahaan Kovalchuk mengakuisisi saham VK, raksasa media sosial Rusia, dari oligarki Alisher Usmanov.

Setelah perubahan kepemilikan, VK memecat banyak manajemen dan mempromosikan kerabat Kovalchuk.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved