Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Gelombang Pasukan Rusia Terus Berdatangan tapi Pejabat Ukraina 'PeDe' Perang akan Berakhir Bulan Mei

Pejabat Ukraina memperkirakan perang dengan Rusia bisa saja berakhir pada Mei 2022 mendatang.

AFP/SERGEY BOBOK
Foto ini diambil pada 27 Februari 2022 menunjukkan sebuah kendaraan pengangkut personel lapis baja Rusia (APC) terbakar di samping tubuh tentara tak dikenal selama pertempuran dengan angkatan bersenjata Ukraina di Kharkiv. - Pasukan Ukraina mengamankan kendali penuh atas Kharkiv pada 27 Februari 2022 menyusul pertempuran jalanan dengan pasukan Rusia di kota terbesar kedua di negara itu, kata gubernur setempat. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) 

Diketahui, wali kota terpilih kota itu, Ivan Fedorov, ditangkap orang-orang bersenjata pada Jumat (11/3/2022).

Langkah itu menyusul permohonan di hari Minggu (13/3/2022) oleh anggota parlemen kota untuk penyelidikan kriminal Danilchenko atas apa yang mereka sebut "kejahatan pengkhianatan tingkat tinggi, karena mencoba mendirikan pemerintahan pendudukan di Mariupol."

Dewan kota menuduh Danilchenko - yang merupakan mantan anggota dewan kota, menurut situs web administrasi regional Zaporizhzhia - membubarkan pemerintah kota dan mengalihkan kekuasaannya ke Komite Deputi Rakyat.

Danilchenko menyatakan dirinya sebagai pemimpin lokal.

Dalam pidato yang disiarkan televisi hari Minggu, ia mengatakan bahwa "saluran TV Rusia" akan mulai mengudara di kota, yang telah diduduki oleh Rusia sejak hari-hari pertama invasi.

Kenaikannya disambut protes marah pada hari Sabtu (12/3/2022), ketika beberapa ratus orang berdemonstrasi di luar balai kota, meneriakkan "Kebebasan untuk Wali Kota" dan "Fedorov."

Jaksa regional Luhansk yang didukung Rusia, mengklaim alasan penangkapan Fedorov adalah bahwa ia telah melakukan pelanggaran terorisme.

Kemungkinan Mariupol Menghadapi Skenario Terburuk

Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina.
Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina. (AFP / Citra satelit © 2022 Maxar Technologies)

Lebih dari 2.000 orang tewas di kota Mariupol sejak Rusia melancarkan invasinya di Ukraina, kata dewan kota.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memperingatkan penduduk kota pelabuhan yang terkepung itu bisa saja menghadapi "skenario terburuk", kecuali pihak-pihak yang bertikai mencapai kesepakatan untuk memastikan keamanan langsung dan akses mereka ke bantuan kemanusiaan.

Baca juga: Video Tentara Rusia Menangis, Minta Maaf ke Wanita & Anak-anak Ukraina, Minta Putin Hentikan Invansi

Baca juga: Inggris Katakan Rusia Bisa Saja Rencanakan Serangan Kimia ke Ukraina

"Hingga saat ini, 2.187 warga Mariupol tewas akibat serangan Rusia," ujar dewan lokal Mariupol di akun Telegram resminya, dilansir AlJazeera.

Sejak invasi pertama pada 24 Februari 2022, tambahnya, pasukan Rusia telah menjatuhkan sekitar 100 bom di Mariupol, termasuk 22 bom dalam 24 jam sebelumnya.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan kota itu telah menjadi sasaran pemboman tanpa henti sejak pasukan Rusia mengepungnya pada 2 Maret.

Sejak itu, sekitar 400.000 orang yang tinggal di Mariupol tidak memiliki akses ke air, makanan, dan obat-obatan.

Pemanas, layanan telepon – dan listrik di banyak daerah – telah diputus.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved