Konflik Rusia Vs Ukraina
Serangan Rusia di Mariupol Ukraina: Menyerang Setiap 30 Menit, RS Anak Dibom hingga Tewaskan 3 Orang
Sedikitnya tiga orang tewas, termasuk seorang gadis muda, dalam serangan Rusia di sebuah rumah sakit anak-anak di Mariupol, Rabu.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat di Ukraina mengatakan, warga sipil terperangkap di Mariupol Ukraina, Jumat (11/3/2022).
Ia mengklaim serangan Rusia "setiap 30 menit" telah menggagalkan upaya evakuasi dari kota pelabuhan yang terkepung.
Sekitar 400.000 orang tetap berada di Mariupol.
Wali Kota Vadym Boychenko mengatakan, pasukan Rusia kejam dan dengan sengaja menyerang gedung-gedung apartemen.
“Setiap 30 menit, pesawat tiba di atas kota Mariupol dan menyerang di daerah pemukiman, membunuh warga sipil, orang tua, wanita, anak-anak,” katanya, Jumat, dilansir Al Jazeera.
Baca juga: Pasca Invasi ke Ukraina, Pengguna TikTok di Rusia Hanya Bisa Lihat Konten Bikinan Lokal
Baca juga: Situasi Neraka di Mariupol: Warga Sipil Saling Serang Berebut Makanan, Rusia Lakukan Penembakan
Di tengah penembakan itu, tidak ada satu pun warga sipil yang dapat meninggalkan Mariupol pada Kamis (10/3/2022).
Menurut pejabat Ukraina, pengepungan kota selama 10 hari telah mengakibatkan sedikitnya 1.300 kematian.
Kota ini secara strategis penting karena penangkapannya akan memungkinkan Rusia untuk menghubungkan wilayah pro-Moskow di timur dan Krimea yang dicaplok Rusia di selatan.
Baca juga: Vladimir Putin Larang Ekspor 200 Produk Rusia hingga 31 Desember 2022, Ini Daftarnya
Baca juga: Burger King Hentikan Operasional di Rusia
Rusia Mengebom Rumah Sakit Anak di Mariupol
Seorang wanita hamil terluka dan dibawa menggunakan tandu melewati reruntuhan rumah sakit bersalin dan anak-anak di Mariupol.
Diberitakan CNN, telah terjadi serangan udara Rusia di rumah sakit pada Rabu (9/3/2022) waktu setempat.
Pada Kamis, pejabat kota Mariupol mengatakan, serangan itu melukai 17 orang, termasuk anak-anak, wanita, dan dokter.

Kota di tenggara Ukraina ini telah dikepung oleh pasukan Rusia selama berhari-hari.
Penduduknya yang terperangkap terpaksa berlindung di bawah tanah, mencairkan salju untuk air, dan mengais makanan.
Sekarang, rumah sakit yang merawat ibu hamil, bayi baru lahir, dan anak-anak, tidak aman.
Baca juga: Berusia 11 Tahun, Berat Badan Bocah di Babelan Capai 115 Kilogram
Baca juga: Tertangkap Satelit, Militer Rusia Berpencar ke Kota Dekat Kyiv, Artileri dalam Posisi Siap Menembak