Para Pemimpin Eropa Waspadai Dampak Embargo Minyak dan Gas Rusia
Memberlakukan embargo minyak dan gas Rusia diyakini akan dengan cepat memotong pendapatan Moskow. Namun, para pemimpin Eropa yang…
Para analis di Bank of America mengatakan jika mayoritas ekspor minyak dari Rusia dihentikan, akan mengurangi pasokan minyak sedikitnya 5 juta barel per harinya. Hal ini dapat mendorong kenaikan harga minyak di pasaran.
UE mencari alternatif selain Rusia
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengakui, ketergantungan ini yang menyebabkan mengapa Eropa "sengaja membebaskan" pasokan energi Rusia dari paket sanksi, yang memungkinkan kegiatan komersial di sektor energi untuk terus berlanjut.
Scholz menambahkan, Jerman dan mitranya di Uni Eropa (UE) telah bekerja "dengan kecepatan penuh" selama berbulan-bulan untuk mengembangkan alternatif energi Rusia. "Namun, ini tidak bisa dilakukan dalam semalam," katanya.
Pekan lalu, Jerman mengatakan akan mengambil langkah-langkah untuk mendiversifikasi pasokan energinya dari Rusia, mengumumkan pesanan €1,5 miliar (Rp24 triliun) untuk gas alam cair non-Rusia, dan kemungkinan memperlambat penghentian penggunaan batu bara.
Pada pertemuan puncak yang direncanakan Kamis (10/03) mendatang di Prancis, para pemimpin UE diperkirakan akan mengumumkan "penghentian bertahap" impor minyak dan gas dari Rusia. Komisi Eropa juga diperkirakan akan merilis rencana minggu ini untuk mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia.
AS menginginkan tindakan yang lebih cepat
Untuk AS, pendekatan bertahap Eropa mungkin dianggap terlalu lambat. Washington mendorong mitranya di Eropa untuk segera melarang impor energi Rusia. Sebagai produsen utama gas dan minyak, AS jauh lebih sedikit bergantung pada sumber-sumber energi dari Rusia dibandingkan Eropa.
Saat legislator AS membahas langkah cepat embargo minyak dari Rusia, Presiden AS Joe Biden mengadakan konferensi video pada hari Senin (07/03) dengan para pemimpin Jerman, Prancis dan Inggris. Ketiga pemimpin Eropa hanya berjanji untuk "terus berusaha menaikkan kerugian pada Rusia untuk invasi yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan," tanpa merinci bagaimana caranya.
rap/as (Reuters, dpa, AFP)