Sabtu, 4 Oktober 2025
Deutsche Welle

Para Pemimpin Eropa Waspadai Dampak Embargo Minyak dan Gas Rusia

Memberlakukan embargo minyak dan gas Rusia diyakini akan dengan cepat memotong pendapatan Moskow. Namun, para pemimpin Eropa yang…

Para pemimpin Jerman, Inggris, dan Belanda pada hari Senin (07/03) mengatakan, Eropa terlalu bergantung pada pasokan energi Rusia. Hal ini terkait paket sanksi yang diterapkan negara-negara Eropa dalam menanggapi invasi ke Ukraina yakni menghentikan impor energi Rusia.

Ekspor energi adalah sumber pendapatan utama bagi Rusia. Kini ada seruan embargo minyak dan gas yang berkembang di Eropa, untuk meningkatkan tekanan pada Kremlin.

Namun, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, meskipun Berlin mendukung tindakan keras terhadap Moskow, pasokan energi Rusia tetap "penting" untuk kehidupan sehari-hari di Eropa.

"Pasokan energi untuk pemanas, untuk mobilitas, pasokan listrik, dan untuk industri Eropa saat ini, tidak dapat diamankan dengan keadaan lain," kata Scholz dalam sebuah pernyataan.

Rusia adalah pemasok gas alam terbesar ke Jerman, saat ini menyumbang 38% dari total impor, demikian menurut statistik pemerintah. Pembangkit listrik tenaga Gas menyumbang sekitar seperlima dari produksi listrik Jerman.

Proses 'selangkah demi selangkah'

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Pada hari Senin (07/03) mengatakan, pemotongan ketergantungan pada minyak dan gas Rusia adalah "hal yang benar untuk dilakukan," tetapi itu harus dilakukan dalam proses "selangkah demi selangkah."

"Kita harus memastikan memiliki pasokan pengganti. Salah satu hal yang kami lihat adalah kemungkinan menggunakan lebih banyak hidrokarbon kami sendiri," kata Johnson.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengumumkan penghentian impor minyak Rusia pekan lalu. Namun, Kanada adalah produsen minyak terbesar keempat di dunia dan impornya dari Rusia relatif dapat diabaikan.

Meskipun Inggris tidak terlalu bergantung pada gas Rusia dibanding negara-negara lain di Eropa, Johnson mengatakan, penting bahwa "semua orang bergerak ke arah yang sama."

"Ada ketergantungan yang berbeda di negara yang berbeda, dan kita harus memperhatikan itu," katanya. "Anda tidak bisa begitu saja menutup penggunaan minyak dan gas dalam semalam, bahkan dari Rusia."

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam konferensi pers mengatakan, memotong pasokan energi Rusia ke Eropa akan "membutuhkan waktu" dan itu adalah "kenyataan yang menyakitkan" bahwa orang Eropa masih "sangat bergantung" pada minyak dan gas Rusia.

Rusia ancam hentikan pasokan gas

Rusia sendiri tak gentar dengan acaman Eropa dan memperingatkan bahwa pihaknya dapat menghentikan aliran gas melalui pipa dari Rusia ke Jerman sebagai tanggapan atas keputusan Berlin bulan lalu untuk menghentikan pembukaan pipa Nord Stream 2baru yang kontroversial.

"Kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang sesuai dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Senin (07/03).

Novak juga memperingatkan, harga minyak bisa naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$300 (Rp4,2 juta) per barel jika Amerika Serikat (AS) dan sekutunya melarang impor minyak Rusia.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved