Konflik Rusia Vs Ukraina
Dokter Ukraina Lakukan Operasi pada Tentara Rusia yang Terluka: Itu Tugas Kami
Seorang dokter Ukraina menceritakan konflik batin yang dirasakannya saat harus mengoperasi tentara musuh yang terluka di medan perang.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter Ukraina menceritakan konflik batin yang dirasakannya saat harus mengoperasi tentara musuh yang terluka di medan perang.
Vitaliy, seorang dokter muda dari Ukraina barat yang bertugas di Kyiv, hampir tidak meninggalkan bangsal daruratnya dalam 12 hari sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke negara itu.
Kepada BuzzFeed News, Vitaliy menyebut dirinya melakukan operasi sepanjang waktu pada tentara dan warga sipil yang terluka akibat serangan udara, tembakan artileri, dan tembakan dalam pertempuran di ibu kota Ukraina.
Di antara puluhan orang yang telah dia rawat, dia mengatakan ada yang berbeda dari tiga tentara yang didatangkan sekitar seminggu lalu.
Mereka mengenakan seragam jenis Ukraina dan mengklaim bahwa mereka berasal dari Kyiv.
Namun mereka tidak dapat berbicara sepatah kata pun dalam bahasa Ukraina, menyebutkan satu tempat di ibu kota, atau pun menawarkan dokumentasi apa pun untuk membuktikan tempat tinggal mereka.
Mereka hanya berbicara bahasa Rusia, dengan aksen yang lebih umum di Moskow daripada di Kyiv.
Baca juga: Pembicaraan Ketiga Ukraina dan Rusia Berakhir, Gagal Tak Sesuai Harapan Moskow dan Kyiv
Baca juga: Kisah Pekerja Indonesia di Ukraina saat Invasi Rusia: Mencekam, Sembunyi di Bunker dan Trauma

Tentara itu juga bersikap agak dingin terhadap staf medis yang merawat mereka, menolak menjawab banyak pertanyaan.
Staf rumah sakit dan polisi Ukraina akhirnya dapat memastikan bahwa orang-orang itu adalah benar tentara Rusia, kata Vitaliy dalam sebuah wawancara Kamis (3/3/2022).
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar menulis di Facebook pada 25 Februari bahwa pasukan Rusia telah menyita dua kendaraan tentara Ukraina dan mengganti seragam mereka dengan seragam Ukraina saat serangan mereka gagal di distrik Obolon utara Kyiv.
Informasi serupa telah beredar dalam laporan militer lainnya.
Para prajurit yang dioperasi Vitaliy diyakini oleh pihak berwenang Kyiv telah berpartisipasi dalam serangan awal di ibu kota yang terus berlanjut di hari-hari berikutnya.
Vitaliy berbicara kepada BuzzFeed News dengan syarat bahwa nama belakangnya dan rumah sakit tempat dia bekerja tidak disebutkan untuk alasan keamanan.
Namun dia mengirim dua video BuzzFeed News untuk memverifikasi di mana dia bekerja.
Dia mengatakan tiga tentara yang dia operasikan dalam keadaan sadar ketika mereka tiba.