Konflik Rusia Vs Ukraina
Dokter Ukraina Lakukan Operasi pada Tentara Rusia yang Terluka: Itu Tugas Kami
Seorang dokter Ukraina menceritakan konflik batin yang dirasakannya saat harus mengoperasi tentara musuh yang terluka di medan perang.
Tentara itu telah ditembak beberapa kali dan salah satu kaki pria itu patah.
"Salah satu dari mereka terluka sangat parah dan dia meninggal," katanya.
Dua tentara lainnya selamat dan ditahan di penjara kecil di dalam rumah sakit sambil menunggu mereka pulih, kata Vitaliy.
Vitaliy merasakan konflik batin saat menyelamatkan nyawa musuhnya itu.
"Saya pikir kita harus membantu mereka tetapi tentu saja terkadang perasaan yang saya miliki tentang hal itu mengerikan. Sepertinya saya melakukan sesuatu yang salah," katanya.
"Seperti, saya bisa membantu orang-orang Ukraina, tapi mengapa saya harus menghabiskan waktu untuk menolong omong kosong ini."
Sangat sulit untuk menunjukkan belas kasihan mengingat kebrutalan yang dilakukan Putin dan militernya terhadap warga Ukraina.
Bom dan peluru telah meruntuhkan seluruh kota.
Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada Minggu (6/3/2022) bahwa mereka telah mencatat ada 1.123 korban sipil di negara itu, 364 tewas dan 759 terluka.
"Tetapi kami melakukan pekerjaan kami karena itu adalah tugas dan kewajiban kami sebagai dokter," katanya, mengacu pada sumpah Hipokrates yang dipatuhi oleh para profesional medis.
"Dan, tentu saja, setelah mereka pulih, kita bisa menukarnya (dengan tentara Ukraina)."
"Jadi saya mengatakan pada diri sendiri bahwa ini dapat membantu untuk mendapatkan kembali tentara Ukraina."
Baik Rusia dan Ukraina telah mengambil tawanan perang sejak invasi Putin dimulai 24 Februari lalu.
Pihak Ukraina telah menangkap sedikitnya 245 tentara Rusia, menurut sebuah situs web yang berafiliasi dengan Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina.
Kyiv juga telah memposting panggilan terbuka kepada ibu tentara Rusia yang ditangkap untuk datang mengambil mereka dan membawa mereka pulang.