Konflik Rusia Vs Ukraina
Bayi Ukraina Lahir di Bunker saat Rusia Memborbardir Rumah Sakit, Bangsal Bersalin Terkena Rudal
Seorang bayi lahir di sebuah bunker rumah sakit saat bangsal bersalin, tempat di mana seharusnya ia dilahirkan, dibombardir oleh Rusia.
"Dia melahirkan seorang bayi perempuan pada pukul 6 pagi di bawah tanah," kata Dr Volodymyrivna.

Lebih dari 2.000 warga sipil telah tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina 24 Februari lalu, menurut layanan darurat Ukraina, meskipun jumlah itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Layanan darurat negara itu juga mengatakan bahwa ratusan bangunan, termasuk fasilitas transportasi, rumah sakit, taman kanak-kanak dan rumah, telah hancur sejak perang dimulai.
Konflik telah memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.
Badan pengungsi PBB mengatakan lebih dari 1 juta orang telah meninggalkan Ukraina.
PBB juga telah memperingatkan bahwa jumlah tersebut pada akhirnya bisa mencapai 5 juta jika situasinya terus memburuk.
Di Zhytomyr, sebuah kota yang dekat dengan Kyiv, setidaknya empat orang termasuk seorang anak tewas dalam pemboman Rusia pada Selasa malam, menurut Anton Gerashchenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina.
Melalui saluran Telegramnya, dia menambahkan bahwa beberapa bangunan tempat tinggal telah dibakar oleh serangan itu, yang dia yakini ditujukan ke pangkalan terdekat Brigade Lintas Udara ke-95.
Di seluruh negeri, Rusia telah melanjutkan serangan ganasnya di beberapa kota.
Rusia mengintensifkan pemboman daerah perkotaan.
Pada hari Selasa (1/3/2022), pasukan Rusia membom menara TV utama di Kyiv.
Insiden itu menewaskan lima orang dan merusak peringatan Babi Yar Holocaust di ibukota.
Pasukan Rusia juga telah membombardir kota kedua Ukraina, Kharkiv.
Di Kharkiv, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi setidaknya 34 orang.
Serangan rudal di pusat Freedom Square memicu kemarahan dan kegemparan di seluruh dunia.