Konflik Rusia Vs Ukraina
AS Sebut Kemajuan Militer Rusia di Ibu Kota Ukraina Terhenti, Konvoi di Kyiv Hampir Tak Bergerak
Pejabat senior pertahanan AS mengatakan kemajuan pasukan Rusia di ibu kota Ukraina saat ini terhenti sejenak.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS), mengatakan kemajuan militer Rusia di Kyiv terhenti sejenak karena terhambat perlawanan Ukraina, serta kekurangan bahan bakar dan makanan.
"Kami umumnya merasakan gerakan militer Rusia, gerakan menyeluruh di Kyiv, terhenti saat ini," kata pejabat itu, Selasa (1/3/2022), pada wartawan, dikutip dari The Moscow Times.
"Kami pikir beberapa di antaranya ada hubungannya dengan keberlanjutan dan logistik mereka sendiri," tambahnya.
"Dan kami juga berpikir secara umum, Rusia sedang berkumpul kembali dan memikirkan ulang, mencoba menyesuaikan diri dengan tantangan yang mereka hadapi."
Enam hari setelah Moskow menginvasi bekas tetangga Sovietnya, pejabat itu mengatakan konvoi besar-besaran Rusia di utara Kyiv hampir tidak bergerak.

Baca juga: Hari ke-6 Invasi Rusia ke Ukraina: AS Sebut Pasukan Putin Kehabisan Bahan Bakar dan Makanan
Baca juga: Pengungsi Ukraina Capai 600 Ribu Lebih akibat Invasi Rusia, Berikut Negara-negara yang Jadi Tujuan
Tetapi, AS yakin mereka masih berniat untuk mengepung dan merebut ibu kota Ukraina, dengan taktik pengepungan jika perlu.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan penutupan wilayah udara untuk pesawat Rusia atas invasi Ukraina, dalam pidato kenegaraannya.
Biden mengatakan pada oligarki Rusia, Barat akan 'merebut yacht mereka, apartemen mewah mereka, jet pribadi mereka'.
Ia juga mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meremehkan reaksi kuat atas invasinya ke Ukraina dan akan dilarang dari negara-negara Barat, selagi sanksi terus diberikan.
"Perang Putin telah direncanakan dan tidak diprovokasi," kata Biden dalam pidato tahunan State of the Union.
"Dia menolak upaya diplomasi. Dia pikir Barat dan NATO tidak akan merespons. Dan, dia pikir dia bisa memecah belah kita di sini. Putin salah. Kami siap (menghadapinya)," katanya.
Update Invasi Rusia ke Ukraina
Pembicaraan tingkat tinggi antara Kyiv dan Moskow berakhir pada Senin (28/2/2022), tanpa kesepakatan kecuali untuk terus berbicara.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendesak adanya zona larangan terbang yang dikesampingkan Gedung Putih.
Sementara itu, memasuki hari keenam invasi Rusia, Selasa (1/3/2022), pertempuran berlanjut di seluruh negeri saat pasukan militer negara beruang merah mendekati Kyiv, rumah bagi sekitar tiga juta orang.
Baca juga: 80.000 Warga Ukraina Pulang dari Luar Negeri Angkat Senjata untuk Lawan Rusia
Baca juga: 4 Warga Ukraina Tewas dalam Serangan Rusia di Zhytomyr