Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Puluhan Ribu Warga Ukraina Kembali dari Luar Negeri untuk Melawan Invasi Rusia

beberapa pria dan wanita Ukraina kembali ke negaranya dari seluruh Eropa untuk membantu mempertahankan tanah air hadapi invasi Rusia.

AFP/GENYA SAVILOV
Petugas pemadam kebakaran bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga ditembakkan, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia yang menyerang menekan jauh ke Ukraina saat pertempuran mematikan mencapai pinggiran Kyiv, dengan Ledakan terdengar di ibu kota pada Jumat pagi yang digambarkan oleh pemerintah yang terkepung sebagai "serangan roket yang mengerikan". Ledakan di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan menelantarkan sedikitnya 100.000 orang. (Photo by GENYA SAVILOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MEDYKA -  Sementara ratusan ribu warga Ukraina melarikan diri dari negara mereka, beberapa pria dan wanita Ukraina kembali ke negaranya dari seluruh Eropa untuk membantu mempertahankan tanah air mereka dalam menghadapi invasi Rusia.

Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan pada hari Minggu bahwa sekitar 22.000 orang telah menyeberang ke Ukraina sejak Kamis, ketika Rusia menginvasi negara itu.

Di pos pemeriksaan Medyka, di Polandia tenggara, banyak yang berdiri dalam antrean minggu pagi untuk menyeberang ke Ukraina.

"Kita harus mempertahankan tanah air kita. Siapa lagi jika bukan kita?" kata seorang pria berkumis di depan sekitar 20 sopir truk Ukraina yang berjalan ke pos pemeriksaan untuk memasuki Ukraina. Mereka datang dari seluruh Eropa untuk kembali ke Ukraina.

Baca juga: Partai Gelora Minta Konflik Rusia-Ukraina Tak Dijadikan Ide Liar untuk Tunda Pemilu 2024

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Siaga Tinggi Hadapi Invasi Lanjutan ke Ukraina

Seorang pria lain dalam kelompok itu mengatakan: "Orang-orang Rusia harus takut. Kami tidak takut."

Kelompok para supir truk itu menolak untuk memberikan nama dan identitas mereka, atau hanya memberikan nama depan mereka, demi menjaga keamanan diri mereka dan keluarga.

Denis, 28, yang telah menghabiskan enam bulan bekerja di lokasi konstruksi di Polandia, mengatakan dia kembali ke Ukraina.

"Saya sendiri di sini di Polandia. Mengapa saya harus berada di sini? Jadi saya kembali, untuk tanah air," kata Denis, dengan bendera nasional biru-kuning Ukraina kecil di jaket musim dinginnya.

"Saya ingin kembali bergabung dengan tentara, untuk bertarung. Kita akan lihat, kita berharap kita akan menang," katanya.

Baca juga: Delegasi Rusia dan Ukraina akan Bertemu di Perbatasan Belarusia, Dijadwalkan Gelar Dialog

Di kota terdekat Przemysl, Janiel, 27, juga bersiap untuk kembali. 

Dia adalah seorang insinyur dengan pendidikan tinggi. 

Ia telah bekerja di bidang konstruksi di Wroclaw, Polandia, tetapi tidak bisa tingal diam mengetahui tanah airnya sedang diserang.

"Saya berbicara dengan orang tua dan saya menangis. Dan saya memutuskan pada diri saya sendiri bahwa saya tidak bisa hanya menonton dan saya tidak bisa hanya tinggal di Polandia ketika Rusia menghancurkan kemerdekaan kita, menghancurkan kota-kota kita, membunuh warga negara kita, membunuh anak-anak kita, membunuh orang tua kita," katanya kepada AP.

Sebelum eksodus baru-baru ini, setidaknya ada 1 juta orang Ukraina di Polandia, bekerja atau belajar. 

Para wanita sering bekerja sebagai perawat dan pengasuh untuk orang tua di seluruh Uni Eropa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved